Senin, 29 Juni 2009

MAHIR ORAL


Bukan...Ini bukan tentang hal yang jorok. Ini bukan sebuah bentuk keahlian menggunakan mulut dalam suatu aktivitas. Foto diatas bukanlah orang yang Mahir dalam Oral. Ini adalah nama seorang petinju...Sama seperti anda yang baru mendengar, saya juga tertawa saat mengetahui ada orang yang namanya seperti ini... silahkan Googling untuk mencari tahu...

Michael Jackson dan Ayat-Ayat Cinta


Sebagaimana anda ketahui dari beberapa liputan di beberapa media, Michael Jackson telah meninggal dunia. Dalam tulisan ini, saya tidak akan membahas mengenai apapun yang berhubungan dengan penyebab kematian Michael Jackson karena saya pun tidak mengetahuinya, tapi lebih ke beberapa hal yang menurut saya cukup mengganggu. Mungkin anda juga mengetahui bahwa Michael Jackson adalah seorang Mualaf. Benar, dia dilahirkan dengan menganut agama/aliran kepercayaan bernama “Saksi Jehovah”. Namun sejak tahun 1989, dia mengikuti agama sang kakak Jermaine Jackson menjadi seorang Muslim. Jika anda menganggap saya sebagai seseorang yang tidak menyukai Mualaf, silahkan untuk berhenti membaca tulisan saya ini karena anda salah. Saya adalah orang yang sangat Open Minded dalam memandang kebebasan beragama. Sama seperti Michael Jackson, adalah hak manusiawi nya untuk memeluk agama Muslim.
Mengapa saya membahas ini? Begini, semenjak kematian Michael Jackson banyak sekali komentar yang membahas mengenai ini dari orang Indonesia. Pantas-pantas saja jika memang masih dalam taraf wajar.

Saya membaca beberapa status dari beberapa teman di Facebook yang menulis diantaranya seperti ini :
1. “Selamat jalan Michael Jackson, teman Muslim ku…”
2. “Alhamdullilah… Michael Jackson meninggal sebagai seorang Islam”
3. “R.I.P : MIKAEEL Jackson”
( Perhatikan penulisan “Mikaeel” yang Upper Case)

Bagi saya, kalimat status tersebut sangat mengganggu dan sebaiknya tidak dipublish secara universal. Status-status tersebut memiliki “taraf mengganggu” yang sama jika saya membaca tulisan seperti ini (maaf) : “Halelujah…Mosab Hassan Yousef menjadi saudara seiman saya.”
Ada sisi-sisi yang harus kita perhatikan dalam hal ini. Dalam status-status yang saya kutip dari Facebook tersebut, terdapat kesan “Saya bangga karena Michael Jackson menjadi Islam”. Sangat wajar jika terdapat kebanggaan seperti itu. Saya pun sangat bangga ada pemeluk agama lain seperti Mosab Hassan Yousef yang beralih ke agama saya. Namun, ada baiknya kebanggaan tersebut tidak ditunjukkan di kalangan luas. Seperti status-status yang SEHARUSNYA mengenal apa yang namanya “Konsumsi Kalangan Sendiri” dimana sedapat mungkin dinamika kebanggaan kita hanya berada dalam lingkup kalangan kita dalam hal ini kalangan Muslim. Pahami bahwa tidak semua orang yang membaca status tersebut adalah Muslim. Di Indonesia juga terdapat banyak pemeluk “Saksi Jehovah” yang mungkin jika membaca status tersebut timbul kekecewaan bahwa terdapat pendukung penolakan seseorang terhadap keyakinan tersebut. Bukankah beralihnya Michael Jackson menjadi Muslim merupakan sebuah bentuk penolakan dirinya terhadap “Saksi Jehovah”? Dan kepindahan agama Michael Jackson ini pasti menimbulkan kekecewaan di kalangan “Saksi Jehovah” sama seperti kekecewaan saudara-saudari Muslim yang mengetahui bahwa Mosab Hassan Yousef beralih menjadi Kristiani. Indonesia memang aneh, di saat Michael Jackson yang sama sekali tidak berkoar-koar mengenai agama barunya tersebut, beberapa dari kita justru over memberitakannya.

Saya jadi teringat dengan film super laris “Ayat-Ayat Cinta”. Selama pemutaran, saya sangat mengapresiasi film tersebut sampai pada bagian yang menceritakan bahwa tokoh Maria Girgis berpindah agama menjadi Muslim. Saya pasti sangat menerima jika pada awalnya tokoh Maria diceritakan tidak memiliki agama. Namun sangat disayangkan, tokoh Maria Girgis awalnya adalah seorang pemeluk Kristen Koptik. Wajar-wajar saja jika Habibu Rahman El Zirazy mengarang cerita sedemikian rupa karena itu hak nya. Namun sayang sekali, yang bersangkutan kurang sensitif terhadap isu yang dibawa di dalamnya. Yakinlah, pasti banyak sekali orang yang kecewa dengan bagian ini. Saya salah satu diantaranya meskipun saya bukanlah penganut Kristen Koptik. Dan lagi, novel serta film ini dikonsumsi oleh masyarakat dari keyakinan yang berbeda-beda. Ada baiknya pada awal publish-nya cerita seperti ini diberi label “Untuk Kalangan Sendiri” supaya tidak timbul pemikiran yang menganggap novel dan film tersebut provokatif.

Dari kedua contoh diatas, terlihat sekali bahwa banyak dari masyarakat kita kurang respect terhadap keberadaan agama lain. “Mayoritas” bukanlah sebuah "special privilege” melainkan sebuah pengungkit yang membuka kesadaran kita terhadap keberadaan “Minoritas”. Jangan lupa! “Mayoritas” di sebuah negara adalah “Minoritas” di Negara lain…

Minggu, 28 Juni 2009

SI PINCANG DAN SI BUTA


Terdapat dua lelaki yang memiliki kekurangan masing masing pada dirinya. Lelaki yang pertama adalah seorang pincang. Salah satu kakinya tidak berfungsi sehingga dia dikenal dengan sebutan si pincang. Seorang lagi mengalami kebutaan pada kedua matanya. Si buta dan si pincang tinggal bersama. Si buta mempunyai tongkat yang menuntun dia untuk dapat mengarahkan langkahnya. Tongkat tersebut memberikan kemudahan baginya dalam melakukan aktivitasnya sendiri. Sedangkan si pincang tidak mempunyai kursi roda yang dapat membantunya berjalan sehingga dalam kesehariannya ada beberapa hal yang tidak dapat dilakukannya meskipun dia sangat ingin melakukannya.
Ada sesuatu yang unik dalam diri si pincang. Dimulai setiap hari ke duapuluh setiap bulannya selama sepuluh hari, dia harus menghirup udara dari seberang desa untuk menjamin agar dia dapat bertahan hidup. Desa mereka dengan desa asal udara tersebut hanya dihubungkan oleh jembatan kecil. Tepat pada hari kesembilan belas pada bulan itu, si pincang sudah mulai merasakan paru-parunya sesak. Ini merupakan pertanda bahwa dia harus segera menuju desa seberang. Dia pun meminta bantuan kepada si buta supaya dapat menolongnya seperti yang dilakukan si buta setiap bulannya. Si pincang meminta pada si buta agar si buta mau meminjamkan tongkatnya. Nantinya tongkat ini akan digunakan si pincang sebagai penyangga membantunya menyebrangi jembatan kecil agar dia tidak jatuh kedalam jurang. Si buta pun mulai hari ke dua puluh selama sepuluh hari setiap bulannya meminjamkan tongkatnya kepada si pincang dengan anggapan bahwa dia masih bisa tetap berjalan tanpa menggunakan tongkat. Dengan menggunakan tongkat yang dipinjamkan oleh si buta, si pincang pun dapat melalui jembatan kecil tersebut dan dapat menghirup udara di seberang desa sehingga dia tetap dapat hidup.
Si pincang mulai merasa tidak enak hati karena setiap bulannya dia selalu meminjam tongkat pada si buta. Akhirnya si pincang memutuskan untuk meminjam tongkat pada orang lain di bulan-bulan tertentu. Dengan cara itu dia masih tetap dapat menyebrangi jembatan kecil ke seberang desa agar dapat bertahan hidup.
Suatu bulan pada hari kesembilan belas, si buta mengalami sakit parah dan dia harus memakan tanaman obat dari suatu desa. Ternyata desa tempat tanaman obat itu adalah desa yang selalu didatangi oleh si pincang setiap bulannya. Si buta mengetahui bahwa untuk menuju desa tersebut, dia harus melalui jembatan kecil. Sebenanya, si buta dapat melangkah dengan normal di atas jembatan. Namun, karena kebutaannya, dia memerlukan penuntun yang mengarahkan langkahnya. Oleh sebab itu, dia memutuskan untuk meminta bantuan si pincang untuk menuntunnya. Si pincang pun menuntunnya menuju desa itu.
Keesokan harinya adalah hari kedua puluh pada bulan itu, yaitu hari dimana si pincang harus ke desa seberang. Kebetulan pula, si buta belum sembuh total dan masih harus tetap mengkonsumsi tanaman obat dari desa yang sama dengan desa yang didatangi si pincang. Si buta pun merencanakan untuk pergi bersama dengan si pincang ke desa tersebut dengan maksud agar si pincang dapat menuntunnya sampai pada desa tersebut. Namun sangat disayangkan, si pincang selalu pergi terlebih dahulu ke desa tersebut tanpa diketahui oleh si buta padahal si pincang mengetahui bahwa si buta membutuhkan bantuannya. Akhirnya setelah beberapa kali menghadapi hal yang sama, si buta meminta penjelasan pada si pincang mengapa si pincang tidak menolongnya padahal dia sangat membutuhkan penuntun. Si pincang pun menjawab bahwa selama ini si buta hanya meminjamkan tongkat maka si pincang hanya mau membalasnya dengan tongkat yang dipinjamnya dari orang lain. Si buta merasa sangat kecewa pada si pincang sebab si buta selalu meminjamkan tongkat pada si pincang, namun disaat dia membutuhkan tuntunan dari si pincang, si pincang hanya mau memberikan tongkat pinjaman pada si buta yang nyata-nyata mempunyai tongkat sendiri. Sejak saat itu, si buta menjadi sangat mempertimbangkan apakah akan meminjamkan tongkatnya pada si pincang jika dikemudian hari si pincang tidak mendapatkan pinjaman tongkat dari orang lain...


Tragis memang, ada kalanya orang lain mengandalkan bantuan dari kita dalam melalui masa-masa sulitnya. Tapi, di saat kita membutuhkan bantuan dari orang tersebut untuk membantu kita di masa-masa sulit kita, dia acuh tak acuh dan tak peduli akan kondisi kita meskipun dia tahu bahwa kita sedang membutuhkan bantuan darinya. Malah, untuk beberapa orang tertentu, mereka hanya mau membalas orang lain dengan bentuk yang sama dengan yang diterimanya

Selasa, 23 Juni 2009

You Are Inspiring Because You Are (Not) So Good

Pada suatu hari, Robert Edmund menghampiri sebuah toko buku, kemudian dia melihat sebuah buku mengenai tata cara kehidupan yang berisi beberapa contoh sifat-sifat baik manusia sehari-hari beserta langkah bagaimana agar manusia dapat berbuat sesuai dengan norma. Betapa kagetnya Edmund saat mengetahui bahwa penulis buku tersebut adalah teman satu asramanya dulu saat mengikuti wajib militer, Glenn Bazwell yang telah menjadi penulis buku terkenal. Kekagetannya semakin bertambah saat dia menyadari halaman awal buku tersebut menyebut bahwa buku tersebut didedikasikan kepadanya.


Edmund membeli buku tersebut dan sangat bangga akan penulisan namanya di salah satu lembar buku tersebut. Di setiap kesempatan, buku itu selalu dibawanya. Saat di kereta, dia menunjukkan kepada orang-orang di sebelahnya lembar yang bertuliskan namanya sambil mengatakan bahwa dia lah yang menjadi inspirasi Glenn Bazwell dalam menulis buku tersebut. Pernah saat jamuan makan besar, Edmund berdiri di atas mimbar dan mengambil pengeras suara dan mengatakan bahwa dia sangat bangga pada dirinya bahwa dia telah menjadi inspirasi dalam menghasilkan sebuah buku best seller dari seorang penulis buku terkenal di dunia. Dia bangga karena merasa selama ini telah memberikan Bazwell segala contoh sifat-sifat baik manusia. Karena seringnya dia mengabarkan penulisan namanya tersebut, Edmund pun dipanggil sebagai “ Edmund si pemberi inspirasi”. Edmund sangat bangga akan ini.
Sementara itu, Glenn Bazwell yang kini tinggal di negara bagian berbeda dengan Edmund disibukkan dengan banyaknya acara diskusi buku best seller karyanya tersebut. Di setiap kesempatan, dia ditanyai beberapa pertanyaan seputar isi buku. Suatu hari, perpustakaan negara tempat dia tinggal memberikan kesempatan padanya untuk melaksanakan diskusi buku skala nasional yang akan dihadiri oleh ribuan orang dari seluruh negara bagian.
Saat sesi tanya jawab, seorang peserta diskusi bertanya kepadanya.
“Glenn Bazwell, siapakah Robert Edmund sehingga anda mendedikasikan buku ini kepadanya?”
“Dia adalah teman satu asrama saya selama beberapa tahun. Dia menjadi inspirasi bagi saya dalam menulis buku ini.”, jawab Bazwell.
“Betapa sempurna setiap tata cara dan contoh sifat-sifat baik manusia yang anda gambarkan dalam buku ini. Apakah Robert Edmund yang mengajari anda?”, tambah si penanya.
“Hmm...Sebenarnya Edmund tidak berada pada satupun contoh yang saya tuliskan. Dia berada dalam setiap permasalahan mengenai sifat-sifat buruk manusia. Selama saya bersamanya, hampir semua sifatnya tidak patut dicontoh. Sifat kurang berterimakasih, kurang menghargai dan tidak peduli terhadap sesama yang saya perhatikan selama beberapa tahun bersamanya menginspirasi saya untuk menuangkan solusi dalam bentuk contoh dan tata cara yang berkebalikan dengan apa yang saya lihat dalam diri Edmund agar yang membacanya tidak berbuat seperi Edmund.”, jelas Bazwell.

Rabu, 17 Juni 2009

ANDA SALAH SATUNYA


Di sebuah kota hiduplah seorang wanita yang sangat cantik. Wanita ini menikah dengan seorang pria pada perjumpaan mereka yang kedua sehingga mereka belum saling mengetahui tentang diri mereka. Pada suatu hari, si wanita memberitahukan sesuatu yang paling rahasia mengenai dirinya kepada sang pria. Dia memberitahukan bahwa ketika remaja, dia pernah jatuh sewaktu menunggangi kuda dan menyebabkan empat gigi depannya tanggal. Untuk menjaga penampilannya, sang wanita memasang empat gigi palsu untuk menggantikan posisi keempat giginya terdahulu.
Dari pernikahan mereka, lahirlah seorang anak perempuan. Sayangnya, anak tersebut memiliki gigi yang kurang sempurna dimana empat gigi atas depannya lebih maju dibandingkan dengan gigi bawahnya. Begitupun, sang pria dan wanita sanagt mencintai anak mereka. Saat menginjak remaja, anak tersebut mulai tidak percaya diri karena teman-temannya menghina penampilannya yang kurang menarik tersebut. Hal ini menyebabkan si anak tidak mau keluar rumah untuk bersosialisasi dengan penduduk di sekitar. Melihat hal ini, sang Ibu merasa sangat prihatin dan mulai memotivasi anaknya bahwa penampilan bukan hal yang utama dalam pergaulan. Hari demi hari, sang wanita berusaha meyakinkan anaknya untuk tetap percaya diri.
Pada suatu hari, si wanita, si pria dan anaknya duduk di taman. Tercetus ide dari sang pria untuk mengatasi masalah sang anak. Dia mengatakan kepada anaknya agar anak tersebut bersedia untuk menanggalkan giginya dan menggantinya dengan gigi palsu yang sempurna. Sang pria mengatakan bahwa sang wanita yang merupakan ibu dari anak tersebut juga memiliki empat gigi palsu. Sang pria mengatakan kepada anaknya bahwa kemungkinan besar sang anak mendapat “gen” tersebut dari Ibunya. Kemungkinan sang wanita juga sebenarnya memiliki gigi yang tidak sempurna dan menggantinya dengan gigi palsu. Mendengar ini, sang wanita marah kepada sang pria karena ini merupakan hal yang sangat memalukan bagi dia. Sang wanita marah dengan mengatakan bahwa dia memiliki gigi palsu bukan karena penampilannya kurang menarik melainkan karena kecelakaan saat menunggangi kuda. Dia terus mengatakan bahwa sebelum kecelakaan tersebut pun dia sudah memiliki penampilan yang menarik. Wanita dan pria tersebut bertengkar hebat di taman tersebut hanya karena permasalahan ini.
Setelah kejadian tersebut, sang anak tidak pernah lagi memanggil sang wanita dan pria dengan sebutan Ibu dan Ayah. Tragisnya, sang wanita dan sang pria tidak bisa menemukan jawaban mengapa anak mereka tidak mau lagi memanggil mereka dengan sebutan Ibu dan Ayah.


Apakah anda adalah si wanita? Si pria? Atau si anak? Silahkan mengambil amanat cerita ini dalam kehidupan anda. Karena tanpa anda sadari, terkadang anda adalah salah satu orang yang menyakiti orang yang anda sayangi.

Senin, 15 Juni 2009

DISSAPOINTED IS NOT INCLUDED


Beberapa saat yang lalu saya mendatangi sebuah supermarket untuk membeli lampu. Awalnya saya berniat untuk membeli lampu bermerek “PHILIPS”, namun di dalam supermarket tersebut saya melihat sebuah lampu yang merk nya belum pernah saya ketahui sebelumnya. Lampu tersebut ber-merk “BESS”. Meskipun dengan harga yang relatif mahal dibandingkan dengan lampu sejenis yaitu IDR 31.800, saya memutuskan untuk membeli lampu tersebut. Terdapat beberapa alasan yang mendasari saya untuk membeli lampu tersebut antara lain :
1. Bergaransi satu tahun
2. Hemat energi sampai dengan 80%
3. Umur lampu 6000 jam
4. SNI dan sesuai standard IEC 968
Diantara beberapa alasan tersebut, alasan pertama merupakan alasan yang paling mendukung saya untuk membeli lampu tersebut dimana lampu akan diganti dengan yang baru jika pada masa pemakaian dibawah satu tahun terdapat kerusakan pada lampu. Ternyata sebelum genap satu tahun, lampu tersebut mati total. Sesuai dengan garansi, maka saya memutuskan untuk mengganti dengan lampu yang baru. Benar, pihak supermarket memberikan penggantian dengan lampu yang baru. Namun mereka mengatakan bahwa penggantian lampu hanya berlaku sebanyak satu kali. Sayangnya, setelah dua bulan pemakaian, lampu tersebut kembali bermasalah. Saya pun berniat kembali mengganti lampu dengan dasar bahwa pada penggantian yang pertama, pihak supermarket tidak melakukan pencatatan penggantian lampu. Sedikit berbohong memang, saya mengatakan pada petugas supermarket tersebut bahwa kali ini adalah klaim saya yang pertama. Alhasil, lampu pun diganti dengan yang baru namun kali ini disertai dengan bukti penggantian lampu dimana jika lampu kembali bermasalah maka pihak supemarket tidak akan bertanggung jawab lagi. Bisa disimpulkan bahwa dalam waktu kurang dari satu tahun, saya sudah menggunakan tiga buah lampu. Meskipun dengan satu kali membayar saja, saya tetap saja merasa rugi. Mungkin dua bulan lagi lampu tersebut bermasalah lagi dan saya sudah tidak bisa lagi mengklaim ke pihak supermarket. Mungkin jika dari awal saya membeli lampu merk PHILIPS, kekecewaan saya tidak akan terjadi. Padahal dengan harga yang lebih mahal, apa yang saya dapatkan hanya kekecewaan...dan tidak digaransi...

Kamis, 11 Juni 2009

HAGA FOR A BETTER WORLD


Globalization could make us to be confronted with a lot of problems that can threaten the social relation inter humanity if we couldn’t avoid the peculiar situations that could come out. We have to be able to appreciate our own country without ignoring other countries. We must have to create a positive view about all the things that can be happened to our society. Actually, the negative things do not occur due to globalization. Certain type of attitude that give no respect to each other which tend to selfishness consideration by individual or certain group will make them think that they are greater than the other. This thought can create unbalance relation in our society.
Youth community problem that occur in this country, Indonesia is that there’re certain groups which still have a thought that they are superior. They make themselves above everything; they don’t accept the argument comes out from the one which not in group. Certainly, such a thing not only cause disunity in relationship inter community but also disunity of a nation. We have to prevent this problem. We must make equality and human rights balance in our society. Every mankind lives with the same rights. There’s no certain group that better than the other group. Every group has the same opportunity in country’s development. Every group has their own role in expressing their argument. We must be able to make sure ourselves in building up a positive environment that finally can create positive advance in our human relationship. In gender issue, we must be able to erase the mainstream said that male is better than female. Female also has capability in helping country’s development. On that account, we must help the United Nations (UN) program against on gender issue that happened in some part of this world. The availability of education tools for female must be come to reality so the rate of female illiteracy could be minimized. We can start it by giving our government some suggestions to join the international donation program that can help certain country to improve their education quality.
Indonesia as one of countries which has so many ethnic group and culture also facing some serious problem related to cultural heritage. Such various cultures make other country shout their own claim said that these cultures are belong to them, not belongs to Indonesia. This problem could appear caused by the lost of respect inter country where the plus point of one country caused another country also wants to own it without think of the negative impact that could appear. In facing this problem, we don’t need to raise our arms and make a war against other country. All we have to do is to use our country tools in diplomacy. A good conversation must be creating a good result for each country’s good. Government can also take a tactical step in preventing the intellectual wealth robbery by registering their intellectual and cultural wealth internationally so that other countries can appreciate the culture owned by certain country. Growing the “respect each other” attitude up is one main key that must be done in preventing conflict that might be happened in our society.
From the environmental side, we are faced with a global problem where there’s “global warming” that profitless for the earth. The number of factories and industries that heedless of environmental problems make such kind of industries only concern with the “how to produce outputs for profit accumulation”. The implementation of international conference in facing “global warming” is an advance step that can be done in growing international conscious thought to the danger impact that could be created by global warming. The arranging of fundamental laws that give constraint to industries could be helpful in minimizing these problems. The activities of whole industries must be controlled in serious way; giving certain standardization to industry must be implemented seriously so it will guarantee that those industries’ activities won’t endanger the environment.
In economic problem, Indonesia facing several economic unbalances. The number of small industries in Indonesia that couldn’t feel equal to grow due to morbidity in business competition must be handled immediately. Interstate cooperation in economic sectors must be able to give profitable result. Foreign investment in one country highly expected not only centralized in big industries. These small industries need financial capital and qualified business policies that will help such kind of industry to spread their market. The export-import policies among countries must be set up well so it will give balance profit to each country.
By implementing all the plans mentioned above, it’s highly expected that all the problems come out in our society around the world can be finish in order to create positive change in our environment that will foster sustainable development in our community. Hopefully.

Rabu, 10 Juni 2009

OBAT YANG TIDAK MENGOBATI


Saya tertular penyakit “mata merah” tanpa disengaja sewaktu saya dan teman-teman saya mengadakan sebuah acara yang berlangsung selama tiga hari. Interaksi dengan salah seorang teman yang dari awal terkena penyakit ini lah yang menyebabkan saya menjadi “ikut-ikutan” tertular. Rasa sakit dan penglihatan seperti bertelanjang mata di dalam air membuat saya tidak nyaman. Saya pun memutuskan untuk membeli obat tetes mata. Rekomendasi dari seorang apoteker, saya pun membeli obat tetes mata ber-merk CENDO XYTROL. Awalnya mata saya yang tertular adalah mata sebelah kanan. Setelah saya meneteskan obat tersebut ke mata saya, beberapa saat kemudian mata saya tidak berhenti mengeluarkan air mata dan terasa sangat perih. Tadinya saya mengira bahwa memang sakit mata saya yang bertambah parah. Keesokan harinya, mata kiri saya mulai menunjukkan tanda yang sama seperti saat awal mata kanan saya terkena penyakit ini. Saya pun meneteskan CENDO XYTROL pada mata kiri saya dan beberapa menit kemudian, mata saya menjadi sangat merah dan sangat sakit. Bahkan keadaannya menjadi sama seperti mata kanan saya. Saya pun menjadi sangat khawatir. Kekhawatiran saya berujung di depan laptop untuk browsing mengenai obat tetes mata CENDO XYTROL tersebut. Saya sangat terkejut setelah membaca banyak postingan di Internet yang menuliskan bahwa obat tetes mata ini sangat keras dan bahkan dikatakan bahwa obat tetes mata ini mengandung Sodium Chloride yang dapat menyebabkan kebutaan. Saya pun sangat panik.
Mengapa obat yang sangat berbahaya seperti ini terjual bebas di pasaran? Saya mengetahui informasi mengenai obat ini di Internet dan dari banyak informasi, saya menyimpulkan bahwa obat tersebut berbahaya. Karena panik, saya berobat ke klinik kampus dan diberikan obat tetes mata yang saya tidak tahu merk nya karena dikemas dalam kemasan dari klinik tersebut. Berbeda dengan CENDO XYTROL yang ketika diteteskan terasa sangat perih, obat tetes mata dari klinik kampus sangat dingin dan melegakan. Benar saja, di malam harinya, kedua mata saya berangsur membaik bahkan seperti sembuh.
Dengan Harga Eceran Tertingi sebesar IDR 37.000, CENDO XYTROL harusnya memberikan efek penyembuhan yang memuaskan dibandingkan dengan obat tetes mata gratis yang saya dapatkan dari klinik kampus saya. Tidak lucu jika harga mati yang konsumen terima adalah kebutaan...

BEAUTY + SMART = PERFECT



Apakah anda penikmat berita? Saya bukanlah orang yang addicted pada berita namun ada kalanya saya menyaksikan berita selama berjam-jam. Saya mempunyai dua alasan. Yang pertama, berita yang disuguhkan merupakan hot news yang sangat sayang jika terlewatkan karena dapat membuat saya up to date dengan permasalahan terkini. Yang kedua, karena pembawa beritanya memiliki penampilan yang menarik dan komunikatif. Mungkin alasan yang kedua lebih mewakili. Saya sangat tertarik dengan pembawa acara berita wanita. Menurut saya, mereka memiliki paras yang cantik, pembawaan yang santai, penampilan yang berkelas, terlebih dengan kepintaraan dan daya kritis yang mumpuni. Lelaki mana yang tidak tertarik. Saya mengambil contohnya Tina Talisa. Dia merupakan pembawa acara berita di TVOne. Sebelum di TVOne, saya sudah mengetahui sosok pembawa berita ini. Sebelumnya, dia adalah pembawa berita di Trans TV. Berbeda dengan beberapa pembawa berita di stasiun TV lain yang menurut saya cuma bisa membaca saja, Tina Talisa memiliki daya pikir dan pengetahuan yang patut diacungi jempol. Setidaknya ini yang dapat saya tangkap dari beberapa program yang dibawakannya. Terlebih semenjak dia bekerja di TVOne, potensi yang dimilikinya terlihat semakin terasah dengan baik. Jika ditanya pada saya, apakah sosok seperti ini merupakan idola pria, saya pasti akan menjawab “Ya”. sebab, saya sangat mengagumi pemikiran seorang wanita. Wanita yang kritis dan mampu mengutarakan pendapatnya dengan referensi yang valid dan fondasi pemikiran yang kokoh menunjukkan kadar ilmu yang mereka miliki tidak sekedar isapan jempol. Jika dibandingkan dengan para wanita yang hanya bisa mendandani diri mereka dan duduk manis menunggu setoran suami, tentunya sosok seperti Tina Talisa ini merupakan saingan yang berat bagi mereka. Sekarang ini, sebagai lelaki jangan hanya memandang wanita dari lekukan tubuhnya atau kepiawaiannya dalam memuaskan hasrat anda. Pandanglah juga dari keterampilan berbahasanya, kepintarannya, kekritisannya, serta daya komunikasinya. Sebab wanita seperti ini mempunyai potensi berhasil di dunia karir juga di keluarga. Kalau saya ditanya “Siapakah yang lebih sexy, Julia Perez atau Tina Talisa?”. Pasti saya akan menjawab Tina Talisa. Bukan karena lekukan tubuhnya, namun karena kepintarannya yang membuatnya semakin sexy. Dan jangan salah, sebab sexy dalam artian ini mengandung makna yang lebih mahal, berkelas dan terhormat dibandingkan dengan sexy seorang biduan umbar aurat yang terkesan sangat cheap. Biarkan saya memahkotai wanita cantik dan pintar sebagai wanita yang Perfect.

Selasa, 09 Juni 2009

HAPPY BIRTHDAY, DAD!!!



Today is my Dad’s birthday. He’s 49 years old now. Almost 5 decades he’s been in this world. And it’s been 21 years for me living with him minus the time i’ve been spending here in Yogyakarta. There’s a ridiculous conversation between we both. I happy birthday him on 8th June at 10PM. I thought it was 9th. It means two hours before the D-day and happy birthday wouldn’t be surprise anymore. Hehe. Dad, happy birthday to you. I hope you always live save and sound. You are one of my favorite figure. Your love is so true. Nothing compares you. Hope everything’s okey in your life. Face your job fruitfully because you are outstanding. Hope your birthday candles come into reality including your best wishes for my luck. Always keep yourself in good health. You are the best friend and the best father on earth. God, save him.

Senin, 08 Juni 2009

TRANSFORMASI


Haley Joel Osment


Beberapa waktu yang lalu saya menonton sebuah film berjudul “Pay it Forward” yang diperankan oleh Kevin Spacey dan Haley Joel Osment. Saya mengetahui nama aktor dan wajah Kevin Spacey sejak saya menonton film “21”. Untuk Haley Joel Osment, saya sudah sejak kecil mengetahui wajahnya, namun saya baru mengetahui namanya saat saya menonton “Pay it Forward” ini. Sebelumnya saya sudah menyaksikan film-film terdahulunya semacam “Six Sense” dan lainnya. Kali ini saya bukan mau membahas tentang film-film tersebut. Namun lebih pada pemerannya yang bernama Haley Joel Osment. Mungkin bisa dikatakan kurang kerjaan, tapi saya tiba-tiba tergerak untuk melihat wajahnya saat ini. Sebab saya mengetahui bahwa film “Pay It Forward” merupakan produksi awal 2000an. Tak heran jika di film tersebut, Haley Joel Osment masih anak-anak. Setelah saya Googling, muncul lah wajah aktor (yang dulu) cilik ini. Betapa kagetnya saya melihat wajahnya sekarang. Wajahnya sudah dipenuhi oleh jenggot dan jambang layaknya remaja pria 20an tahun. Kalau difikir-fikir, waktu terasa cepat berlalu juga. Aktor yang tadinya masih anak-anak sekarang sudah menjadi remaja matang. Saya melihat biodata Haley Joel Osment ini dan menumukan bahwa dia lahir di tahun yang sama dengan saya yakni tahun 1988. Dengan kata lain, mungkin diluar sana, orang yang tadinya mengetahui saya saat saya masih anak-anak juga mungkin akan kaget melihat wajah saya sekarang yang juga dipenuhi jenggot dan jambang dan menua. Hehe. Otomatis saya menjadi kaget dan terlambat menyadari bahwa saya sudah mulai memasuki tahapan dewasa. Semua orang seusia saya sekarang telah terbentuk sempurna layaknya pria dewasa. Sangat jauh dari bentuk awal seperti manekin mulus yang rentan pecah. Seharusnya saya tidak terkejut, sebab remaja SMA juga sekarang terlihat sudah terbentuk sebagai individu dewasa terlebih saya dan rekan sebaya yang sudah tidak SMA lagi. Wah...Wah...

Minggu, 07 Juni 2009

IKLAN DAN IKLAN



Untuk menjual sebuah produk, anda akan mendapatkan pasar jika apa yang anda jual sesuai dengan keinginan mayoritas konsumen. Namun, pada dasarnya sebuah produk tidak hanya diproduksi oleh satu produsen saja. Sebagai contoh, produk minyak makan tidak hanya bermerk X saja. Masih ada produk minyak makan dengan merk Y, Z dan yang lainnya. Oleh sebab itu, dibutuhkan iklan untuk memunculkan daya jual produk anda dan kekuatannya dalam persaingan dagang. Inilah yang dikatakan dengan Power of Advertisement. Sekarang ini, pihak-pihak jasa pembuatan iklan sangat kreatif dan sangat terampil dalam mengemas iklan sebuah produk. Namun keberadaan iklan terkadang memunculkan dilema tersendiri. The power of advertisement sepertinya sudah melewati batas wajarnya. Untuk beberapa produk tertentu, iklan dijadikan sebagai media kebohongan atas kualitas sesungguhnya dari sebuah produk. Beberapa produk dengan iklan yang wah kerap kali tidak sesuai dengan yang diharapkan. Bahkan produk yang tidak diiklankan terkadang memiliki kualitas yang jauh lebih baik. Mungkin inilah salah satu kesalahan iklan. Namun ini merupakan permasalahan yang sangat psikologis. Ternyata iklan dapat membodohi konsumen.

Senin, 25 Mei 2009

FACEBOOK HARAM : (!!!) ATAU (???)



Saya sangat terkejut dengan pemberitaan media maya akhir-akhir ini yang mengatakan bahwa ada wacana untuk mengharamkan Facebook. Anda tidak salah baca, situs jejaring sosial yang anda gunakan untuk membaca tulisan saya ini direncanakan bersertifikasi haram. Fatwa yang kabarnya ingin dikeluarkan oleh ulama di Jawa Timur ini sungguh mencuri perhatian saya. Tanpa saya sadari tab pada Mozzila di laptop saya seluruhnya tertuju pada berita terkait padahal rencana awal saya akan mencari bahan kuliah Ekonometrika 2.

Kembali pada pokok pembicaraan. Sebagai orang awam, saya berdecak melihat fenomena di Indonesia. Sepertinya “HARAM” sedang naik pamor. Setelah rokok dan Golongan Putih, kini situs jejaring sosial yang sedang popular ini “ikut-ikutan” diharamkan. Mungkin anda juga merasakan hal yang sama dengan apa yang saya rasakan. Saya tidak pernah terfikir bahwa eksistensi media maya (dalam hal ini Facebook) yang notabene bukanlah situs porno atau sejenisnya akan menuai argumen mengarah pada pemberian fatwa haram. Menurut harian Sumatera Ekspres, berdasar hasil Bhatsul Masail XI Forum Musyawarah Pondok Pesantren Putri se-Jawa Timur yang dilakukan di Pondok Pesantren Putri Hidayatul Mubtadi-Aat Lirboyo, Kediri, 20-21 Mei lalu, hukum Facebook dinyatakan Haram.

Mari kita kaji lebih lanjut mengenai Facebook. Konten yang anda tampilkan pada akun anda pada dasarnya memiliki Terms and Condition yang menyatakan bahwa segala post yang anda berikan tidak boleh mengandung unsur SARA juga pornografi. Setahu saya, bahkan untuk Profile Picture yang anda sematkan sangat tidak dperbolehkan menampilakan foto yang mempertontonkan aurat anda. Dan saya pun yakin, pengelola Facebook tidak ”sebodoh” orang Indonesia. Mereka memiliki certain filter yang akan menutup akun anda jika ditengarai mengandung unsur-unsur yang basicly dilarang untuk ditampilkan. Kalau anda bijak, situs jejaring sosial yang anda miliki sebenarnya memiliki fungsi yang lebih dari apa yang anda ketahui. Ini bukan masalah eksistensi anda di dunia maya, melainkan bagaimana anda dapat bertukar pendapat, berbagi kabar terkini, membentuk komunitas, bahkan belajar. Bukankah ini termasuk dalam ”silahturahmi”?. Layak kah sebuah media silaturahmi diharamkan.. Menurut data internal yang saya kutip dari Palo Alto, California yang merupakan lembaga independen pusat operasional Facebook menyebutkan bahwa penduduk Indonesia yang tergabung dalam situs ini adalah sebanyak 813.000 orang dari 250 juta penduduknya yang 90% beragama Islam. Bisa dibayangkan bahwa kurang dari atau sama dengan 813.000 orang saat ini bisa bersilahturahmi melalui Facebook. Angka ini tentunya masih dapat bertambah. Lagipula, Facebook bukanlah situs jejaring sosial satu-satunya. Saya pribadi, akun Facebook hanyalah migrasi dari Friendster dan MySpace yang sudah lebih dulu saya miliki. Kemana MUI selama ini?

Saya sempat membaca peryataan-pernyataan dari beberapa pihak mengenai wacana ini. Ketua MUI Kalimatantan Selatan mengatakan bahwa keberadaan Facebook bisa haram bisa tidak. Pendapat pribadi ini sudah cukup bijaksana menurut saya. Pendapat ini pula lah yang membawa Ketua MUI tersebut tidak berani mengeluarkan fatwa haram mengenai Facebook. Para ulama di Jawa Timur mengatakan bahwa menjamurnya Facebook dirasa akan memberikan dampak negatif bagi umat Muslim di Indonesia dan dapat digunakan untuk transaksi seks terlarang. Lagi, seorang anggota MUI bernama Amidhan mengatakan bahwa Facebook membuka peluang pembicaraan mengenai pornografi dan meningkatnya tingkat perselingkuhan di Indonesia yang tidak sesuai dengan ajaran budaya Timur.

Kita sebagai kaum berilmu hendaknya punya pandangan yang edukatif dalam segala hal. Perspektif mengenai Facebook sebaiknya dilihat dari sisi manfaat dan mudaratnya. Bukan berarti kita mengesampingkan touch of religion dalam hal ini. Bahkan kalau kita mengkaitkan dengan unsur agama, keberadaan situs jejaring sosial yang pada dasarnya bermanfaat untuk mencegah terputusnya tali silahturahmi seharusnya menjadi power untuk kemashalatan kita sebagai umat beragama. Saya lebih mengapresiasi pihak-pihak yang berpandangan positif dan sama sekali tidak menjustifikasi negatif akan keberadaan situs jejaring sosial ini. Saya mengambil contoh beberapa ulama-ulama NU termasuk Gus Dur. Paus di Vatikan juga menggunakan Facebook sebagai media dakwah.
Sebagai makhluk yang hidup di dunia dengan endless technology harusnya keberadaan facebook dirasakan sebagai suatu bentuk pertolongan.

Di masa kini, media tradisional dan surat kabar sudah semakin tergerus sehingga media elektronik berbasis maya menjadi media yang berpotensi positif dalam menjaring komunitas dan juga hal-hal positif lainnya. Kita pun sebagai Facebook user sebaiknya bijak dalam menggunakannya antara lain dengan mengontrol penggunaannya. Jangan sampai situs jejaring yang kita senangi ini dimasukkan dalam kategori khalwah. Kalaupun fatwa akan dikeluarkan bagi media-media berbasis internet, hendaknya seleksi dilakukan dengan lebih baik. Masih banyak situs-situs yang jelas-jelas mengandung unsur pornografi. Media selingkuh dan pornografi juga bukan hanya melalui situs internet. Saya akan setuju Facebook diharamkan jika pada perkembangannya penggunaan media ini didominasi oleh propaganda, media umbar aurat, perbuatan yang tidak sesuai akidah dan juga fitnah. Sayang, belum ada fatwa haram bagi orang yang memfitnah. Termasuk memfitnah Facebook.

Comment(s) via Facebook.com



Aringga Khacoex's at 4:47pm May 25
iya ada tuh beritanya..
parah bgt..

Haga Ade Wiguna at 4:55pm May 25
Everyone is tagged!!! Feel free to write you comment here:)

Andrean Malta at 5:08pm May 25
facebook haram karena ada damai..bisa menjadi media gosip.

Radhyaksa Ardaya at 5:49pm May 25
mui, menurutku telah membuat banyak orang membenci islam

Aringga Khacoex's at 5:57pm May 25
klo dipikir2 n dihubung2in.. semua hal didunia ini bisa membawa ke dosa.. kenapa g diharamkan semua ja..
cukup ketawa ja ah..huahahahaha..

Ardilla Latifasari at 7:16pm May 25
mui aja yg diharamin

Haga Ade Wiguna at 9:56pm May 25
@ caca
Sebaiknya ketidaksetujuan akan peletakan fatwa haram thdp sesuatu tdk serta merta menjadikan seseorang membenci agama yg menjadi dasarnya. Seandainya benar ada org2 yg menjadi benci dgn Islam akibat MUI, smg kita bukan diantaranya. Menurut hemat saya, Tuhan menciptakan manusia dgn akal dan kadar dosa seseorang tdk bs diukur oleh org lain ataupun "produk" justifikasi karya manusia... Membenci agama krn tindakan manusia sm skali bukan pilihan:)

Haga Ade Wiguna at 10:11pm May 25
@mas aringga
Sepakat. Dosa it bs dilakukan oleh siapa saja, dimana saja, melalui media apa saja. Bhkn oleh "pembesar" agama sekalipun. Maka seharusnya kita menjauhi dosa, bkn menjadi paranoid yg berlebihan dgn dosa. Cukuplah yg dilarang it hal2 yg tdk sesuai dgn ajaran agama. Selingkuh lewat media handphone misalnya, biarlah selingkuh yg haram, bukan medianya. Krn pd dasarny, media tsb tdk diciptakan sbg media untk selingkuh. Mnrt saya, tentu sgt aneh jika seandainya handphone diharamkan. Lalu apa bedanya dgn Facebook...

Dipto Adhyakso at 1:16am May 26
Lagi, seorang anggota MUI bernama Amidhan mengatakan bahwa Facebook membuka peluang pembicaraan mengenai pornografi dan meningkatnya tingkat perselingkuhan di Indonesia yang tidak sesuai dengan ajaran budaya Timur.

hahahaahaaha...
ngakak bacanya...
pasti gak makan bangku sekolah deh ni orang...
Makanya Sekolah mas...
Tuh sekarang ada program BOS..
Sana gih daftar..

Kalo gitu alasannya mah, sekalian aja kartu pos ama HP diharamin. TV, telegram juga jangan lupa..

Tremendous sekali memang cara berpikir anda..

Franky Ronald Panjaitan at 12:12pm May 26
sekalian aj haramkan pisau dapur...soalnya selain berfungsi bwt keperluan memasak, bisa juga buat bunuh orang...ntar lg semua benda yg ada diharamkan jg...hahaha...semuanya tergantung niat & pemakaiannya kan...

Haga Ade Wiguna at 1:43pm May 26
@ mas dipto
Hehe.
Skrg ini byk agama agak dialihfungsikan sepertinya mas. Jadi basis politik lah, untk mendapatkan simpatisan lah, sampai menjadi alat untuk doktrin.
Contohnya haramnya Facebook ini. Mgkn pencetusnya menginginkan umatnya ikt merasa haram akan Facebook. Nyatanya justru kbnykan dr mereka menolak krn pemberian fatwa haram sungguh tdk beralasan (instead of alasan yang dangkal)... Bukan berarti yg menolak fatwa ini murtad jg kan...

@franky
Kalau mau ekstrim, manusia aja yg diharamkan... Gak ada manusia, gak ada yg berdosa...hmff...

Raras Cynanthia at 6:41am May 27
yah,kayaknya mui isinya org2 golongan sosial menengah bawah yg notabene kualitas education n knowledge nya rendah. Dasar mereka berpikir lahannya sangat sempit karena kurangnya asupan ilmu. Sebenarnya yg perlu kita lakukan hanyalah mengasihani kualitas diri mereka yang rendah karena segala keterbatasan berpikir yang mereka miliki.toh suara mereka tidak berarti apa apa bagi dunia global kok. toh kita semua tahu mereka kurang bisa logika. Atau bagaimana kalo kt sama2 menunggu supaya menggoreng telur dadar itu diharamkan? terdengar menarik

Haga Ade Wiguna at 8:19am May 28
@ ayas
padahal banyak ya yang nyata2 haram tapi belom diharamkan... poligami atau poliandri yang berdasarkan nafsu (yang kebanyakan terjadi) itu yang seharusnya diharamkan. Di indonesia sendiri malah isi kitab suci yang terkait poligami dijadikan legitimasi perselingkuhan malah. kan namanya salah tafsir kitab suci. Dosaan mana daripada berfacebook...

Dian Paramita at 9:13am May 28
Mayoritas orang Indonesia bodoh.
Mayoritas orang Indonesia menganut Islam.
Jadi Islam terlihat bodoh karena orang bodoh.

Cuma di Indonesia aja kan Islam terlihat seegois ini? Di negara lain Islam sama baiknya dengan agama lain...

Kalo Facebook diharamkan, berarti sekalian saja tidak usah keluar rumah atau memegang atau berbuat apa-apa. Karena semua bisa saja disebut haram.

Orang Islam seperti ini malah justru membuat seolah2 kaum Islam itu bodoh dan ga bisa menahan syahwatnya sehingga perlu dibatas-batasi dengan ekstrim.

Haga Ade Wiguna at 9:21am May 28
@ mimit
aku juga menanggapi pemberitaan ini dengan memposisikan diriku sebagai orang muslim...dan ini memang gak make sense... seandainya Paus juga membuat beginian, aku orang pertama yang mengolok2 keputusannya...

bener mit..pembatasan2 seperti ini justru membuat umat Islam yang cerdas seakan-akan sama dengan mereka yang harus dibatas-batasin dulu...
kapan terbentuknya learning society kalo kayak gini...

Dian Paramita at 9:23am May 28
Yah kadang agama mayoritas dalam sebuah negara berkembang itu jadi seperti ini Ga. Jadi egois tapi tindakannya ga berpendidikan. Well nasibnya Islam deh. Hehe.

Haga Ade Wiguna at 9:26am May 28
Bukan nasibnya Islam mit... nasibnya mereka yang gak cerdas tapi membawa-bawa nama Islam...

Reina Hakim Hironima at 9:38am May 28
dear haga.. mungkin bagi aku spesifikasi haramnya bukan dari segi seks,, atau segalanya,,,
mengingat Kotbah nya Romo Martin..Romo mengatakan bahwa dengan Facebook angka perceraian di Luar negeri meningkat tajam karena suami/istri bertemu mantan pacar/kekasih dulu..inilah awal dari munculnya perselingkuhan... yah seperti lagunya Gigi-My Facebook..
mungkin bgi aku pandangan mengenai haramnya disitu,, adanya facebook telah merusak kehidupan rumah tangga suami istri,,,

Haga Ade Wiguna at 9:43am May 28
@ reina
kalo gitu salah orangnya atau facebooknya?
kuncinya cuma satu, "self-control"...

Reina Hakim Hironima at 9:45am May 28
memang iya sich,, balik apda diri mereka sendiri,, dan disini iman di pertanyakan.. klo imannya kuat dan ingat istri dan anak-anak mungkin perselingkuhan itu tidak terjadi ga...

Raras Cynanthia at 10:31am May 28
Menanggapi reina :) @ dengan alasan tersebut juga bukan alasan logis untuk pengklasifikasian facebook sebagai haram kan. masak hp juga dibilang bisa ada haramnya krn ada layanan phonesex yg dibuat oleh seseorang yg hanya digunakan segelintir kecil pihak.

Lalitya Arum at 3:09pm May 28
haha setuju banget.
bisa ga ya kita buka forum kaya' gini tp mereka dr MUI juga bs baca?
gue sbg muslim sedih. orang2 non muslim di barat sana udh banyak yg berpandangan negatif ke islam, dengan begini kan pandangan negatif itu bertambah, ga cm dr barat aja tp juga dr indonesia, bahkan bs2 dr orang islam itu sendiri. *sigh*
kenapa ya MUI itu sempit banget mikirnya?

Chandra Chancutz at 9:55pm May 28
Negative thinking...
Semuanya tuh ya tergantung pemanfaatannya aj tho...
Ga usah facebook, paman 'Google' juga bisa aja digunakan untuk tujuan yg dianggap "haram", misal buat search hal-hal dengan kata kunci yg berbau porno (ex. "cewek bugil")-sorry-, langsung kebuka deh tu situs2 bokep... (boleh dicoba kalo ga percaya :D
Terus Google diharamkan gt???
Ono-ono wae...

T2 bilang: "Please deeeeh, jangan Lebaaay..."

Reina Hakim Hironima at 4:02am May 29
berarti semua situs dari internet itu tergantung pemakaian nya bagi pribadi masing-masing itu yang perlu di "self kontrol" yah???

menanggapi candra: iya, gw setuju banget,, kan cuma tinggal ketik nama artisnya,, udah keluar tuh gambar-gambar yang syur,,,

@ haga: lo mesti bayar kita-kita yang udah ngasih koment di Note lo.. pembicara aja dibayar, kita juga dunk...eheheheh




Sabtu, 23 Mei 2009

Mahasiswa & Karyawan Mr. Burger


Kuliah saya hari ini sudah selesai sejak jam 13.30 WIB dan mungkin ini saatnya pulang bagi saya. Bukan mungkin, tapi harus karena langit sudah sangat gelap sewaktu saya keluar dari ruang perpustakaan FEB UGM. Saya sedikit jengkel jika dalam perjalanan pulang dari kampus terdapat bonus air hujan dari langit. Oleh sebab itu saya memutuskan untuk segera pulang. Lagipula jam tangan saya menunjukkan pukul 15.26 WIB dan perpustakaan akan tutup tepat pukul 16.00 WIB. Apalah guna sisa waktu 34 menit bagi saya yang tidak sepenuhnya berkonsentrasi pada bahan bacaan saya. Di perjalanan pulang saya dari kampus, rintik-rintik air sudah terasa menyentuh tangan saya. Beberapa juga hinggap di kaca penutup helm saya. Saya juga sudah bisa menebak kalau 100 meter lagi saya harus berteduh karena gerimis mungkin akan berubah menjadi hujan deras. Benar saja, saya sudah berdiri di depan minimarket “INDOMARET” di Jalan Kaliurang Km.5.5 Yogyakarta saat hujan sudah sangat deras.

Lima belas menit pertama, kaki saya masih sanggup menopang berat badan ditambah tas yang terisi penuh ditambah helm besar di kepala saya. Tetapi hujan semakin deras dan sepertinya “berdiri” bukan opsi terpilih dari pertanyaan “Apa yang saya lakukan disaat saya menunggu hujan berhenti?”.Tepat di sebelah saya terdapat sebuah kursi plastik merah milik sebuah (mungkin namanya gerai atau gerobak atau apalah) fastfood berlogo Mr.Burger yang beroperasi di depan mimimarket tersebut. Saya meminta izin kepada karyawan pria Mr.Burger untuk menggunakan kursi itu. Izin diterima.
“Kuliah, Mas?”, karyawan itu bertanya. “Iya.”, jawab saya. “Sudah ada planning?”, tanya karyawan itu lagi. Saya agak kaget dengan kata “planning” yang diucapkan karyawan tersebut. Tidak bermaksud menerendahkan, namun bagi saya kata itu terdengar intelek untuk diucapkan oleh seorang karyawan sebuah gerai kecil makanan cepat saji. Mungkin saya saja yang terlalu berlebihan. Menjawab pertanyaan mengenai planning tadi, saya mengatakan kalau saya sudah punya beberapa gambaran dan semoga saja semuanya terwujud. Sebelumnya saya tidak berfikir bahwa ini menjadi suatu conversation sampai saya mendengar karyawan tersebut berkata, “Saya tidak pernah membayangkan saya akan berakhir sebagai karyawan seperti ini.”. Mendengar itu, sontak rasa penasaran saya timbul. Kemudian conversation pun berlanjut begitu saja.

Terakhir saya mengetahui nama karyawan itu adalah Rudi (atau Rudy). Setelah saya bertanya mengenai maksud dari Saudara Rudi itu mengatakan mengenai ucapannya tadi, dia pun menjelaskan panjang lebar. Dia mengatakan bahwa bulan ini adalah bulan kedua dia bekerja sebagai karyawan Mr.Burger. Sebelumnya dia bekerja sebagai karyawan sebuah perusahaan produsen suku cadang sepeda motor Yamaha bernama PT. KYOWA di Bekasi. Imbas krisis perekonomian global membawa dia dan sekitar 2000 karyawan di perusahaan itu menjadi pengangguran dadakan. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang dialaminya membawanya menjadi seorang karyawan merangkap juru masak di gerai kecil makanan cepat saji tersebut. Saya dapat membayangkan bagaimana kehidupan seorang karyawan perusahaan besar berubah 180 derajat saat nasib menempatkannya pada posisi yang “tidak pernah dibayangkan sebelumnya”. Saudara Rudi yang merupakan tamatan STM ini harus bisa menyambung hidup dengan bekerja jauh dari bidang yang digeluti sebelumnya. Kisahnya, sebelum menjadi karyawan PT. KYOWA, dia mulai bekerja sebagai mekanik. Rezeki membawanya menjadi karyawan dengan status “karyawan kontrak” di perusahaan suku cadang sepeda motor di daerah Bekasi. Empat tahun lamanya dia berkontribusi di perusahaan tersebut sebelum perusahaan terpaksa melepasnya untuk “pengencangan ikat pinggang” perusahaan sebagai bentuk minimizing cost dalam menghadapi krisis keuangan global. Empat tahun bekerja di satu perusahaan cukup menggambarkan loyalitasnya sebagai karyawan mengingat bahwa dia berstatus karyawan kontrak. Kekalahan seleksi alam membawanya kembali ke Yogyakarta dan beruntung dia masih bisa mendapatkan pekerjaan di Mr.Burger. Gaji yang jauh lebih rendah dari gaji sebelumnya cukup membawa dampak besar. “Saya dulu kalau mau beli sesuatu gak pernah lihat label harganya, Mas.”, kisahnya “Sekarang ya suka mikir-mikir dulu sebelum beli.”.

Dia memberitahu bahwa di PT. KYOWA dia memperoleh gaji sebesar Rp.2.000.000,- per bulan belum termasuk lembur. “Sekarang gaji saya Rp.540.000,- per bulannya.”, katanya.
Mungkin anda juga bisa membayangkan bagaimana rasanya menjadi seorang “Saudara Rudi”. Bayangan saya, tidak mudah menerima keadaan dimana pada satu waktu kita berada pada keadaan yang empuk namun di waktu lain keadaan yang terkeras merupakan keadaan terempuk yang harus kita hadapi. Jika kita melihat dari sisi prestige, sungguh jauh lebih prestige bekerja sebagai karyawan sebuah perusahaan Jepang yang merupakan produsen suku cadang sepeda motor Yamaha daripada harus menjadi seorang juru masak sebuah gerai kecil makanan cepat saji. Bayangan saya itu sepertinya tidak jauh berbeda dengan air muka yang saya lihat dari Saudara Rudi.
Dia juga mengatakan bahwa setelah dua tahun bekerja di PT. KYOWA, dia dan temannya memutuskan nyambi membuka CV( Comanditaire Venootschap ) yang bergerak dibidang finishing suku cadang produksi PT. KYOWA. Singkatnya, apa yang dilakukan oleh Saudara Rudi pada saat itu sangat mempunyai prospek. Mungkin inilah apa yang “pernah” dibayangkan olehnya. Pemutusan Hubungan Kerja bukan satu satu nya “tangga” yang menimpanya. CV yang dibangunnya gulung tikar karena putus kerjasama dengan PT.KYOWA.
Pembicaraan kami terhenti sejenak saat seorang wanita memesan sebuah beef burger di gerai itu. Saudara Rudi dengan segera mulai mengolah pesanan si pembeli. Saat itu saya masih sempat terfikir bagaimana cara Saudara Rudi menerima keadaan seperti ini. Bagi saya yang notabene adalah seorang mahasiswa yang mulai dari outfit sampai isi perut berasal dari uang orang tua saja terkadang pusing memikirkan berjuta-juta mimpi di hari esok. Bagaimana pula dengan Saudara Rudi yang telah menggenggam mimpi nya namun dirampas secara paksa oleh keadaan. Mungkin bagi sebagian orang gaji sebesar Rp.2.000.000,- per bulan adalah bentuk riil dari gaya hidup selama beberapa hari. Namun bagi Saudara Rudi, uang sebesar ini adalah sigma gaji selama kurang lebih empat bulan. Masih beruntung Mr.Burger memberikan gaji tidak berdasar omzet per gerai melainkan dengan besaran tetap per bulannya. Dengan jam kerja kurang lebih delapan jam per hari, tentunya uang sebesar ini masih terasa kecil. Pesanan pun selesai dan si pembeli (yang merupakan satu-satunya pembeli selama saya disana) menyerahkan selembar uang lima ribu dan dua lembar uang seribuan.

Saudara Rudi juga bercerita bahwa dia mempunyai seorang sepupu yang mempunyai jabatan penting di sebuah perusahaan lain yang juga bergerak dalam produksi suku cadang sepeda motor. Namun ini sama sekali tidak mendatangkan pengaruh kepadanya. Bahkan jika politik Nepotisme menjadi Survive Exit terakhir, keadaan perekonomian dunia yang bergejolak belum mengizinkannya untuk menjadi salah satu bagian di perusahaan tersebut. Mungkin kita berfikir bahwa Channeling dan Backing akan menempatkan kita pada Comfort Zone dan Certainty yang siap ditagih pada waktu tertentu. Saya jadi teringat dengan satu ungkapan yang mengatakan bahwa satu satunya yang pasti di dunia ini adalah ketidakpastian itu sendiri.
Tanpa maksud menggurui, saya berkata pada Saudara Rudi bahwa semua yang kita terima pada dasarnya adalah rezeki. Bekerja di Mr.Burger mungkin bukan rezeki bagi dia. Namun bagi pelamar lain yang dia kalahkan untuk mendapatkan pekerjaan ini, pasti berpendapat bahwa dia adalah orang yang “berezeki”. Bukan berarti saya juga mudah dalam menerima suatu keadaan terpuruk. Saya juga sebenarnya baru tersadar bahwa untuk bersyukur, kita harus bisa flexible menempatkan diri kita pada posisi yang appropriate dengan kadar rezeki yang kita terima. Bukan pula berarti kita melepaskan effort untuk rezeki terbesar melainkan meyakini bahwa skenario terburuk tidak selamanya buruk.

Pembicaraan pun bercabang ke arah pemilihan presiden, pemanfaatan SDM yang tidak maksimal di Indonesia, sampai mengenai franchising. Tidak terasa saya berbincang-bincang selama kurang lebih dua jam. Hujan pun sudah mulai berhenti. Saya menjabat tangan Saudara Rudi dan mengatakan semoga dia sukses dengan segala usaha yang dijalaninya. Semoga dia juga mengatakan hal yang sama di dalam hatinya. Saya pun bergegas mengendarai motor saya. Ternyata hujan dalam perjalanan pulang dari kuliah tidak selamanya menjengkelkan. Hujan kali ini cukup memberikan saya pelajaran berharga. Mungkin lain kali saya pulang kuliah di saat hujan saja. Bercanda.

Comment(s) via Facebook.com



Radhyaksa Ardaya at 8:51pm May 23
Ini beneran?
Aku masih speechless nih. Indomaret mana sih ga?

Bimantara Haryo at 9:00pm May 23
bagus ga note lo...
cukup membuat merenungkan...
laik dis lah mamen!!!

Haga Ade Wiguna at 9:03pm May 23
@caca
kan ada alamatnya di dalam note bung caca...

@Bima
beugh...lo bayangin lo ada di posisi dia...gw aja shock juga dengernya...kisah nyata.

Bimantara Haryo at 9:07pm May 23
AYO BELI BURGER HANYA DI AKANG RUDI!!! hahaha
di jakarta kaga ada si coyyyy

Harisnu Kurniawan at 9:57pm May 23
nice post,..

Musytaqul Hasan at 12:09am May 24
Oi tetangga kamar,
Post nya bagus, tulisannya bagus,

tapi kenapa bahsanya kyk lo lagi kerasukan Soekarno?

Andrea Andjaringtyas Adhi at 5:12pm May 24
HIDUP MR.BURGER. Man. Emang mr.burger itu nagih abis. Cuma 6500rupiah bisa dapet daging yang eeuuhm dengan roti yang eeeuhm pula. Jadi kalo males makan berat, ngemil itu doang aja jg kenyang. Dan kebetulan mr.burger itu langganan gw ga! HAHAHA. Jgn2 slama ni mas rudi yg mendengarkan curhatku sambil menunggu chicken prosperity gw jadi.. Hehee.

Gw ada bbrp pertanyaan (bodoh):
1. Jadi elo beli burger ato ga?
2. Elo voto juga ya mas rudinya?
3. Ko elo tumben bs inspritif seh ga? Hehehe.

Syiva Nur Malasari at 9:25pm May 24
ndre ini MR.BURGER yg kita beli pas mlm itu bkn tmpatnya?kan lagi IN bgt tuh si chiken prosperity dsana??trs lu jd beli burger apa numpang neduh doang ga?

Haga Ade Wiguna at 10:53pm May 24
@Uul
lo kaga tau nama gw haga soekarno putra? Haha

@handra
ah lo gak manggil... Parah!

Haga Ade Wiguna at 10:56pm May 24
@andrea
1. Gw ga beli krn terlanjur beli sari roti. Wakaka
2. Si mas rudiny gw foto diem2 pake digicam. Gw pura2 nunjukin foto pak bud. Trus diem2 gw matiin flash, pura pura megang kamera, sok2 nanya lg dan JEPRETTT...Haha.
3. Iya tumben. Hehe

Haga Ade Wiguna at 10:58pm May 24
@cipoy
haha agenda utamanya kan neduh...

Raras Cynanthia at 12:42pm May 25
wah gaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.... jadi sedih bacanya. serius. :.( tapi inspirative... !!! memotivasi agar terus maju.

Khafidh Moch Zainul at 10:05pm May 25
Mantabs...

Dian Paramita at 9:06am May 28
KOK GA BELI BURGERNYA!!!!!
Dari pertama baca ampe terakhir aku berharap ada tulisan, "untuk menambah semangat Mas Rudy, aku membeli 5 burger untuk temanku Mimit." 1 kali dayuh, 2 ampe 3 pulau terlampaui kan. Mas Rudy senang, temanmu juga senang. Cuma numpang neduh dan minta didongengin aja! Mas nya pasti kecewa. Kamu bodoh. (Modyar ga dipuji malah dibodohi)

Paragraf terakhir itu favoriteku btw. Hehe.

Haga Ade Wiguna at 9:09am May 28
@mimit
soalnya tadinya aku udah makan sari roti yang gede...mas nya juga antusias ceritanya..lupalah akan kelezatan mr.burger

btw intinya bukan diparagraf yang kamu favoritin itu loh mit.

Dian Paramita at 9:14am May 28
Apapun ceritanya, tapi pendapat terakhirmu itu yang paling bagus. Yang ini lho maksudku:

...Saya pun bergegas mengendarai motor saya. Ternyata hujan dalam perjalanan pulang dari kuliah tidak selamanya menjengkelkan. Hujan kali ini cukup memberikan saya pelajaran berharga. Mungkin lain kali saya pulang kuliah di saat hujan saja. Bercanda.

DONG NGGAK KAMU???

Haga Ade Wiguna at 9:15am May 28
Oh
*angguk2, geleng2, nunduk2

Dian Paramita at 9:17am May 28
Bagus.

Selasa, 24 Maret 2009

PS : You owe us story about your new home...HEAVEN



So let’s get this note started…it all about my grandfather this time. It’s not information because you don’t even need it. But for me, it is a story. Today (03/24/09) was a mourning day or maybe the opening of mourning week for my family. My grandpa passed away that day… I can tell you exactly what I felt. It’s just like my head was gyrating but tears won’t shed. Underline it.
Okay, touch those memories. This grandpa of mine is a very educated person. No wonder he wants us to be well educated. I can still remember how often he came to our home when I was a child. You don’t even have any idea that your future has been planned. For me, it’s a great plan. Back to the past, when he came to our home, he always found him a comfort seat next to me and my bro’s bed. There he goes, a very great story telling with passion. No, the story had never been about what so called “lullaby for your better sleep time”, believe it or not, he told us about politic and the next time was about wisdom. Yeah, I call them wisdom because wise stories are never be disappointed for teens like me and my siblings and it works today. Trust me.
Surely, the first time we know story about Soeharto’s regime,it wasn’t from school. We got it from our grandpa. He never brings us through his mind about his opinion about something. He just gave us the view and whatever our opinions, they’re excused as long as we have reason(s) to be right. So wise huh…
I remember something. That day, there was sadness on his face. I didn’t see it, I just sure about it. Because I made that face. As this note told you, my grandpa is very educated; he wants it for his lineage. So when I was watching Karate Kids –which is my favorite movie that time, he asked me to change the channel and found him a news channel. I was about nine or ten and news wasn’t my prior. I was so angry and told him that he can’t force me to watch that news in the place of my favorite movie. Even that television isn’t yours. God, I was so rude and unforgivable… For sure, he wasn’t forcing me to watch the news. He just tried to make me fond of it. I knew that he was disappointed by me but he never show it until my dad told me that I did something I shouldn’t. Let me be titled “Impolite and Guilty” in one package.
Life is so unpredictable. About eight months ago. He’s still there for my bro’s graduation. He wasn’t as healthy as ten years ago. He didn’t use the wheel chair because there’s nothing wrong with his foot. It just he didn’t have much strength for a long walk that one of us walks beside him as emergency for his sudden need and it didn’t cause any fuse. We never imagine, eight months latter, he’ll leave us. That day, I told him that it’s my pleasure if he can attend my graduation when the time is come. The invitation has answered now…he won’t be there though he want to…
Last night (03/23/2009) my mom phoned me. She said that my grandpa’s health is drop. This wasn’t the first time. But this time is sign. My mom suggested me to talk with him. I can hear his voice. I told him that I pray a heal, and he asked me about my study here. “To Mom, please.”, I said and he gave it to mom. I told mom that I shouldn’t have any conversation with grandpa because he sounds exhausted. This morning (03/24/2009) my lil bro texted me that grandpa is dyeing and unconscious. Let’s hope for the best he said. I was cared free because my grandpa passed through this one time… but I hope for the best. I turned my cell phone to silent mode because I’ll be in class. After class, there’s message. It’s my lil bro. My grandpa didn’t make it. I just don’t know what to say…but it’s fixed. He leaves us not for a while…but forever…
My grandpa gives us a message says “My grandchildren are good fellow, I’m sure that no matter where I am even if I die, I’ll always in their head forever…” Yes grandpa…you’ll always in our head forever. We pray for a best space there beside Jesus and hope you thousand times happiness… we didn’t grow slipping through your finger. We grow by your lessons and your wisdom. Tomorrow will never be the same cause there’s no you anymore… with this situation, we’ll learn something. Your death wasn’t mean that you leave us, it’s for an everlasting memories we won’t forget. We love you. Always have. Always will.

PS : You owe us story about your new home...HEAVEN

Comment(s) via Facebook.com



Andrea Andjaringtyas Adhi at 11:38pm March 24
my tears fell for your grandpa too haga.
smile :)
i am sure some years ago he thought you to be strong. to thank God for what's given to you. good or bad. it depends on how we see it.
i am always ready to be a doll or clown or whatsoever.. you can make funny of me this time ga. and for ESPECIALLY for your grandpa, i'm ready not saying "diem deh elo ga" for one day. hahaha.
love you hagansos!

Andrea Andjaringtyas Adhi at 11:40pm March 24
hahhaa bego gw. harusnya taught. hahahahahaa bego abis.

Raras Cynanthia at 6:44am March 25
a very touchable story about a very loveable grandpa. :)

Haga Ade Wiguna at 10:15am March 25
it's all wrapped...

Andrea Andjaringtyas Adhi at 11:56am March 25
Haga.
Gw udah di rumah sakit ni. Eyang di icu.. Ugh. Hard to believe.

Sabtu, 14 Februari 2009

Pengaruh Lingkungan Terhadap Keputusan Managerial


Dalam suatu manajemen perusahaan, pastilah diperlukan suatu keputusan yang tepat demi kegiatan operasional perusahaan yang diharapkan. Dalam mengambil sebuah keputusan, manager juga harus mempertimbangkan faktor lingkungan sekitar perusahaan agar tercapai keputusan yang diharapkan dan tidak merugikan pihak manapun baik dari pihak internal perusahaan maupun pihak eksternal perusahaan. Faktor lingkungan ini dibagi dalam berbagai kategori antara lain tenaga kerja dengan latar belakang yang berbeda baik dari segi ekonomi, ethnic, usia dan juga dari segi-segi lainnya. Suatu cara melaksanakan keputusan merupakan seleksi dari beberapa alternatif, yang dapat menghasilkan alokasi dari uang, personil, waktu dan lain sebagainya. Dalam hal ini, bisa terjadi keputusan yang baik, didasarkan atas pemikiran logis, dimana hasilnya bisa baik juga.
Untuk memberikan pengertian yang lebih luas yang menyangkut proses suatu keputusan, pengklasifikasian keputusan-keputusan dapat dibagi dalam dua hal yaitu keputusan yang bisa direncanakan dan yang tidak bisa direncanakan. Keputusan yang direncanakan merupakan pengulangan dan rutin, mempunyai prosedur yang sudah ditentukan dan tidak memerlukan banyak cerita lagi didalam pendekatanya, bila terjadi suatu masalah.
Keputusan-keputusan manager juga dapat dibagi didalam tingkatan yang logis dan yang tidak logis. Melaksanakan suatu keputusan secara logis memerlukan berfikir secara sadar, waspada dan didasarkan atas akal. Proses dapat dikemukakan dengan kata-kata verbal dan simbol-simbol lain. Sedangkan yang tidak logis, tidak mungkin untuk dikemukakan melalui kata-kata verbal atau sebagai suatu akal dan hanya dapat dikemukakan melalui pengaplikasiannya itu sendiri. Seorang manager merasakan hal ini karena proses cara memutuskan itu merupakan hal keadaan antara sadar dan tidak sadar.
Berdasarkan pembagian keputusan-keputusan tersebut, maka pertanyaan yang muncul dalam pikiran kita adalah kapankah suatu cara dari sekian cara tersebut dapat dipergunakan? Jawabannya adalah, tergantung dari berbagai faktor luar yang mempengaruhi perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Faktor eksternal itu antara lain adalah faktor lingkungan. Dalam hal ini kita mengkaitkan dengan hal etikal sebuah perusahaan. Dalam mengambil sebuah keputusan, pertimbangan etika yang kuat haruslah dilakukan sehingga masyarakat mendapatkan kesempatan untuk diperlakukan secara adil dan sejahtera sehingga keputusan yang diambil oleh seorang manager tidak bersifat melawan hukum. Dalam mengambil keputusan yang memperhatikan faktor-faktor luar, tidak jarang dapat mempengaruhi keefektifan perusahaan. Hal ini secara sadar dapat meningkatkan keuntungan kompetitif. Salah satu contoh keputusan yang dapat dilakukan seorang manager dengan memperhatikan faktor lingkungan yang memiliki masyarakat kaum minoritas adalah dengan menawarkan kuota lowongan kerja kepada mereka yang berpotensi diantara kaum minoritas tersebut. Tentunya perbedaan ini seharusnya tidak turut menjadikan upah/gaji yang diterima berbeda dengan mereka yang mayoritas pada level tingkatan kerja yang sama sehingga akhirnya kredibilitas perusahaan dapat terlihat. Tentunya hal ini menguntungkan kedua belah pihak baik dari perusahaan itu sendiri maupun dari pihak masyarakat.
Faktor lingkungan lain (dalam hal ini tenaga kerja) yang juga berhubungan secara tidak langsung antara lain adalah dari segi suku, usia dan hal lainnya. Keputusan manager dalam perekrutan tenaga kerja dari latar belakang yang berbeda sebenarnya memang mendatangkan keuntungan yang cukup bermanfaat bagi perusahaan. Keuntungan-keuntungan yang didapat oleh perusahaan antara lain dari segi cost. Dalam hal ini perusahaan tidak harus mengeluarkan dana yang lebih banyak untuk melakukan sejumlah survey karena orang-orang yang ada didalam perusahaan tersebut terdiri dari sudut pandang yang berbeda-beda. Hal ini juga akan berhubungan dengan decision making advantage.
Materi yang digunakan dalam suatu keputusan dapat diklasifikasikan sebagai data yang tepat, data dengan kualitas rendah atau mempunyai keterbatasan, validasi yang tidak dapat diandalkan, mengenai mutu dan lain sebagainya. Kemudian informasi yang sifatnya spekulatif yang tak ada hubungan dengan ukuran matematis atau dapat dikatakan banyak kemungkinan berubah, data yang banyak tidak ada kepastian, sulit untuk dijadikan ketentuan. Manager dalam memutuskan sesuatu, telah belajar untuk selalu menggantungkan diri pada fakta dan logika, tetapi ternyata data-data yang digunakan untuk membuat keputusan tidak mempunyai sangkutan pada proses yang logika. Bahwa banyak keputusan-keputusan tidak didasarkan pada pendekatan logika, tapi banyak atas pendekatan emosional. Orang justru curiga pada keputusan yang ditimbulkan oleh seseorang yang sifatnya individualistis. Jadi, oleh karena itu para pelaksana keputusan selalu akan berusaha supaya sesuatu terlihat obyektif.
Sebab itulah seorang manager memerlukan bantuan dari lingkungan perusahaan untuk ditempatkan/diadopsi sebagai bantuan dalam pembentukan keputusan managerial. Bahwa pengaruh lingkungan terhadap keputusan managerial bisa jadi sangat besar dimana lingkungan dapat memberikan kontribusi dalam bentuk data fisik maupun tenaga kerja yang akhirnya dijadikan sebagai salah satu sumber yang dapat membantu seorang manager dalam menentukan keputusan yang akan dibuatnya. Faktor lingkungan yang mempengaruhi perusahaan dalam hal ini mendatangkan keuntungan bagi kedua pihak yaitu pihak internal perusahaan itu sendiri maupun pihak luar.

Kamis, 29 Januari 2009

KONTROVERSI FATWA HARAM GOLPUT



Seperti yang telah saya sampaikan dalam note saya sebelum ini, dimana saya menulis bahwa MUI menetapkan bahwa Golput (Golongan Putih) adalah haram. Saya akhirnya mengetahui alasan yang melatarbelakangi pihak MUI mengkategorikan Golput sebagai sesuatu yang haram. MUI memberikan alasan sebagai berikut :
  1. Dalam Hukum Islam, adalah wajib hukumnya untuk menegakkan kepemimpinan Nasional. Dalam kasus ini, Indonesia menegakkan kepemimpinan Nasional melalui Pemilu (Pemilihan Umum). Oleh sebab itu, mengikuti Pemilu wajib hukumnya.

  2. Perkembangan Golput adalah sesuatu yang membahayakan karena adanya tendensi kepemimpinan yang akan tidak terlegitimasi. Oleh sebab itu, untuk menghindari “tidak terlegitimasi” ini maka diwajibkan untuk mengikuti Pemilu dengan mengharamkan Golput.

Kemarin saya menyaksikan Debat TV One yang berjudul sama dengan note ini (tepatnya note ini berjudul sama dengan Debat TV One) dimana dihadirkan pihak-pihak pro Fatwa terkait dan juga pihak-pihak kontra Fatwa terkait. Pihak kontra yang diwakilkan oleh Tanfidziyah MMI mengatakan bahwa Pemilu itu merupakan produk revolusi sekuler dimana ada kebebasan untuk memilih atau tidak. Saya juga sangat setuju mengapa ada pihak yang membatasi kebebasan seseorang untuk memilih atau tidak. Saya juga sebenarnya agak tertanya mengapa diharamkan? Perlukah kita menjadi pihak yang ikut serta dalam legitimasi sebuah kepemimpinan yang menurut kita sama sekali tidak ideal? Pihak kontra fatwa bertanya pada pihak pro fatwa apakah yakin dengan wajib mengikuti Pemilu akan mendapatkan kepemimpinan yang ideal? Pihak pro fatwa MUI mengatakan bahwa mengenai ideal atau tidak idealnya suatu kepemimpinan ada dalam Hadits yang mengatakan bahwa di dalam kepemimpinan pasti ada pemimpin yang baik dan tidak baik. Namun selagi pemimpin tersebut masih Sholat, maka pemimpin tersebut tidak bisa dilengserkan. Jujur saya kurang mengerti.
Pihak Tanfidziyah MMI sangat menyayangkan keputusan MUI dimana menurut mereka (dan menurut saya), Indonesia bukan negara agama sehingga MUI tidak memiliki alasan untuk mengkaitkan dan mempergunakan perangkat agama untuk menakut-nakuti pemilih. Benar, menakut-nakuti pemilih. Takut berbuat dosa karena melakukan sesuatu yang diharamkan jika menjadi Golput. Saya jujur lebih memihak pada sisi kontra fatwa tersebut karena memang menurut saya ini adalah sebuah pembatasan hak seseorang dalam memilih. Seperti yang dikatakan oleh Tanfidziyah MMI, mengapa MUI sangat terkesan repot menetapkan Golput sebagai sesuatu yang haram? Mengapa tidak merancang apa saja yang haram jika dilakukan oleh seorang pemimpin? Pihak MUI tetap mengatakan bahwa untuk menegakkan kepemimpinan Nasional adalah sebuah kewajiban yaitu dengan Pemilu dan bagi para calon pemimpin juga disarankan untuk melakukan tugas sesuai amanah. Saya menggaris bawahi kata ”disarankan” dalam pikiran saya. Mengapa para calon pemimpin hanya disarankan? Mengapa rakyat tidak disarankan mengikuti Pemilu? Mengapa harus diwajibkan? Bahkan diharamkan jika tidak mengikuti Pemilu. Ada juga sesuatu yang mengganjal, bukankah Konstitusi di Indonesia memberikan hak bagi masyarakat untuk memilih dan tidak memilih meskipun disarankan untuk memilih? Sah-sah saja jika seseorang memilih menjadi Golput. Yang tidak boleh adalah mengajak, memboyong, menghasut orang supaya menjadi Golput. Sedikit flashback sejarah, Soeharto dan Orde baru tidak akan runtuh kalau tidak ada Golput. Dengan kata lain, Golput dapat digunakan sebagai perlawanan. Lalu yang mana yang harus diikuti? Konstitusi atau Fatwa? Apakah berarti Konstitusi meniadakan Fatwa atau sebaliknya? Tentunya Fatwa haram ini akan menimbulkan Konsekuensi Sosial dimana seseorang akan dianggap melakukan dosa jika tidak ikut Pemilu. Siapkah menjadi orang berdosa dihadapan manusia? Fadjroel Rachman mengatakan bahwa kita harus mempertahankan apa yang telah menjadi hak konstitusionil. Jangan sampai fatwa merampas apa yang telah menjadi hak seseorang. Saya sedikit tertegun mendengarkan perkataan beliau. Menurut Lukman Hakim Saifuddin (PPP), fatwa ini tidak merampas hak karena ada yang dikatakan dengan kaedah Usuliah dimana Pemilu adalah suatu sarana memilih pemimpin sedangkan keberadaan pemimpin adalah wajib sehingga secara otomatis sarana tersebut menjadi wajib. Perkataan ini ditimpali dengan sebuah pendapat yang sangat bijak oleh Fadjroel Rachman yang mengatakan bahwa Republik Indonesia bukan milik Islam saja. Oleh sebab itu semua masyarakat terikat oleh Konstitusi. Apakah berarti fatwa MUI yang mengharamkan Golput itu termasuk Kudeta Konstitusi?
Bagaimanapun, substansi Pemilu itu adalah untuk mengubah negara ke arah yang lebih baik. Untuk mengurangi jumlah Golput itu sebenarnya ada di tangan kandidat. Tanpa fatwa pun, Golput dapat disingkirkan asalkan Kandidat pemimpin dapat meyakinkan pemilih. Maka sangat pendek pikiran seseorang yang mengatakan ”Masalah baik tidaknya pemimpin yang terpilih adalah masalah lain. Setidak-tidaknya telah menjadi warga negara yang baik dengan mengikuti Pemilu.”. Sumpah, saya tidak percaya kalau saya mendengar ucapan ”setidak-tidaknya”. Belakangan saya mendengar kabar bahwa ada pihak yang mengharamkan Pemilu karena dianggap sebagai produk revolusi sekuler...Ada lagi???

Comment(s) via Facebook.com



Haga Ade Wiguna at 2:34pm January 29
Hot News : Ada tendensi bahwa MUI mengeluarkan fatwa Haram Golput karena kabarnya MUI didatangi oleh para "calon orang nomor 1 di Indonesia" maupun tim suksesnya. Kalau Golput diharamkan dampaknya adalah para pemilih yang beragama Muslim akan meninggalkan Golput. Indonesia mayoritas beragama Islam. Jumlah suara yang sangat banyak tentunya. Adakah informasi untuk saya mengenai ini? Trims.

Alvin Adisasmita at 7:11am January 30
Ah, saya jadi geli aku lihat tulisan ini. Bukan karena tulisanmu. Bukan. Tapi lebih kepada kenapa orang-orang sibuk untuk mempermasalahkan hal seperti ini.
Sebenarnya ini bukan permasalah yang dalam. Hal itu bisa ditilik dari berbagai hal. Pertama, Fatwa apapun yang dikeluarkan MUI bukan bersifat obligatory. Dalam artian, Fatwa tidak bisa mengikat umat muslim Indonesia untuk harus mematuhi fatwa tersebut. Terkadang masyarakat salah mengerti mengenai nilai keterikatan fatwa. Kedua, jika dikatakan fatwa itu wajib, maka kewajiban itu hanya dibebankan pada pemberi fatwa tersebut. Untuk umat muslim di Indonesia hanyalah bersifat anjuran yang berdasarkan analisis dan pertimbangan secara hati-hati dari scholars yang telah mendapatkan pendidikan secara bertahap. Bahasa kerennya, "para theologis". Ketiga, fatwa tidak seharusnya mempengaruhi selain umat Islam. Fatwa hanya digunakan untuk memperjelas sesuatu yang berada pada daerah abu-abu pada hukum Islam. Seperti rokok. [cont.]

Alvin Adisasmita at 7:17am January 30
Al-Qur'an dan Al-Hadist merupakan panduan hukum (fiqh) bagi umat Islam. MUI merupakan golongan scholars yang berusaha memperjelas apa yang berada pada daerah abu-abu. Logikanya, tidak semua yang ada sekarang sudah ada pada jaman dahulu, seperti rokok. Saya bukan ahli agama, tapi sesuatu hal menurut saya PASTI dijelaskan dalam Al-Qur'an dan Al-Hadist. Meskipun itu tersirat. Seperti Teori Big Bang yang sudah lama dijelaskan didalam Al-Qur'an. Jadi saya tidak berani memutuskan apakah rokok dan golput itu benar-benar haram atau tidak. Perlu kalian tahu, bahwa sleain haram, terdapat status seperti "Makruh" dan "Mubah". Penjelasan lebih lengkap mengenai kedua term itu bisa dilihat di internet. Singkat kata, hukum Islam hanya wajib ditaati umat Islam.

Alvin Adisasmita at 7:21am January 30
Maka selain Muslim tidak seharusnya mengambil pusing mengenai Fatwa. O iya sekali lagi saya ingatkan, fatwa bukan terus serta merta masuk ke bagian hukum Islam.

Maafkan kalau ada yang menyinggung. Sekali lagi ini bukan cerminan pernyataan resmi Islam. Ini hanya pembahasan dari sisi yang saya mengerti. Jika ada kekurangan, maka semua itu berasal dari saya. Jika ada benar, maka kebenaran itu berasal dari Tuhan. Semoga dapat memberikan sedikit pencerahan.

Alvin terbuka untuk diskusi lebih lanjut pada lingkup yang terbatas.

Alvin Adisasmita at 7:28am January 30
Oiya satu lagi. Apapun keputusan MUI. Baik dipengaruhi apapun tidak menjadi permasalahan. Islam mengajarkan dua hal penting. Hablum Minallah, yaitu hubungan manusia dengan Allah SWT. Juga Hablum Minannas, yaitu hubungan manusia dengan sesama manusia.

Untuk pribadi saya. Saya termasuk orang yang mengacuhkan masalah-masalah seperti ini hingga saya menemukan hal yang kuat untuk mempercayainya. Karena saya percaya bahwa agama merupakan hubungan manusia dengan Tuhan. hablum minannas menurut pengertian saya sebatas bagaimana kita memperlakukan manusia sesamanya. Jadi ga ngurus mau kebijakan MUI itu dipengaruhi apapun.

Sekian dulu

Haga Ade Wiguna at 3:51pm January 30
Saya mengetahui kalau fatwa ini hanya untk muslim. Saya hanya menanggapi dlm predikat saya sbg publik. Bukankan masalah ini adalah konsumsi publik krn disiarkan di media publik.
Hak mas Alvin kok kalau gak ngurus mau kebijakan MUI it dipengaruhi siapapun. Sama seperti hak Tanfidziyah MMI dan Fadjroel Rachman untk mau mengurusi permasalahan ini. Selain itu, saya menulis note ini bkn untk tujuan negatif, ini semata2 karena hal ini menimbulkan krisis yaitu kontroversi. Tidak ada bedanya note ini dgn pemberitaan media.

Haga Ade Wiguna at 4:05pm January 30
Jujur, saya pun sdh lama mengetahui Hablum Minallah dan Hablum minannas dan saya sgt menjunjung tinggi hal itu :)
Ini sbnrny bkn mengenai mengambil pusing mengenai Muslim atau tdk melainkan krn saya merasa terinstitusi. Kalau kita bersikap skeptis, maka demonstrasi melawan kebijakan luar negeri AS berkaitan Israel-Palestine yg dilakukan oleh negara2 lain juga pada akhirnya bisa dikategorikan sbg "ikut campur". Seperti itu alasan saya. Saya jg akan berterima kasih kalau saya diingatkan jika saya scr tdk sengaja menyentuh ranah yg tdk shrusnya saya sentuh. Menurut saya sampai saat ini semuanya masih normal. Thx.

Haga Ade Wiguna at 4:08pm January 30
YLBHI : Masyarakat jangan terikat fatwa haram Golput.

Dominiria Hulu at 5:38pm February 5
hem...
orang mo milih ato ga itu terserah (menurutku)
kita ne negara demokrasi.. jadi g musti di'iket mulu ma ketentuan...
lama2 kita g ngenal apa yg jad hak dan kewajiban kita qlo diatur mulu...
nah qlo baik okelah.. nah qlo ujung2na bt sara atau sejenisnya kan barabe...
jadi sesiapapun yg mo berpartisipasi bt pemilu nt, biarkan itu dr hati nuraninya... ntar yg nyesel kan dianya (mgp golput or mengapa memilih figur yg nguber janji doank...).. peace yak-.-

Rabu, 28 Januari 2009

FATWA-FATWA MUI (?)


Beberapa hari yang lalu saya mengetahui dari berita di televisi bahwa MUI menyatakan bahwa rokok dikatakan haram. Pernyataan haram ini dibatasi dengan catatan tertentu. Batasan bahwa merokok itu adalah haram jika (1) di depan umum ; (2) dilakukan oleh anak dan remaja ; (3) dilakukan oleh Ibu hamil. Selain batasan-batasan tadi, merokok dianggap sebagai perbuatan yang tercela. Saya mengetahui bahwa merokok itu mengganggu kesehatan dan banyak dampak negatif yang dapat ditimbulkan dan di beberapa negara maju (atau juga lebih berkembang dari Indonesia) sudah sejak lama melarang merokok di kawasan umum. Lihat saja di Singapura yang bahkan untuk mengunyah permen karet di tempat umum bisa dikenai denda. Kembali ke Fatwa MUI tersebut, ternyata kalau kita menilik dan membandingkan dua sisi antara MUI dan Pemerintah, terdapat kontradiksi antar kedua sisi ini. Lihat saja pemerintah yang meskipun menyetujui melarang merokok di depan umum (Perda DKI Jakarta misalnya), tetap menyediakan fasilitas smoking area di beberapa spot bahkan menyarankan agar menyediakan smoking room bagi gedung-gedung perkantoran. Tentunya ini bertentangan dengan MUI yang secara tegas menyatakan rokok itu haram (dan tercela). Saya sebagai orang awam sebenarnya bingung membandingkan haram dan tercela bagaimana. Dalam pandangan saya yang tercela itu haram dan yang haram itu tercela. Atau dengan kata lain, yang haram dan yang tercela harus tidak dilakukan. Berarti seharusnya haramnya rokok tanpa batasan-batasan diatas bukan? Kalau dinyatakan sebagai haram, bukankah berarti rokok disandingkan sejajar dengan (maaf) babi? Wanita berusia 12 tahun yang baru-baru dinikahi oleh seorang syekh itu termasuk anak-anak,remaja atau seorang Ibu yang tidak hamil? Haramkah kalau wanita 12 tahun ini ingin merokok? atau tercela? Haram menurut MUI apakah haram menurut Pemerintah? Saya tahu bahwa Pemerintah sudah terikat dengan Perusahaan Rokok. Saya tahu bahwa Perusahaan Rokok menyumbang jumlah yang sangat besar bagi Negara ini.
Hari ini saya kembali menonton berita dan mendengar bahwa ada Fatwa lain dari MUI yang menyatakan bahwa Golput (Golongan Putih) diharamkan. Menurut pendapatnya, tidak memberikan suara dalam memilih pemimpin adalah sesuatu yang haram. Tentunya pernyataan MUI ini mendapat tanggapan yang beragam dari elemen-elemen masyarakat. Saya mendengar tanggapan dari salah satu anggota DPR yang mengatakan bahwa sebaiknya MUI tidak secara kilat menyatakan haram atau tidak haramnya sesuatu. Beliau juga mengatakan bahwa dia adalah pengikut Nadhatul Ulamah (NU) dimana NU tidak mengaharamkan Golput melainkan menganggap Golput sebagai perbuatan tidak bertanggung jawab. Menurut saya Golput itu wajar-wajar saja. Ini jaman demokrasi dimana semua orang memiliki pilihan dalam berpendapat. Menurut saya Golput itu adalah sebuah pendapat. Pendapat untuk tidak memilih siapapun. Bukankah saya mempunyai hak untuk itu? Dalam memilih pemimpin, apakah saya harus memilih jika diantara para kandidat tidak ada yang sesuai dengan apa yang memenuhi sosok seorang pemimpin? Analoginya, mana yang saya pilih, Bapak mati atau Ibu mati? Haruskah saya memilih salah satunya jika dengan tidak memilih tidak akan ada satu pun yang mati? Mengenai perbuatan yang tidak bertanggung jawab, saya penasaran apakah yang telah saya lakukan sehingga saya tidak bertanggung jawab. Bukankah dengan memilih menjadi Golput justru merupakan awal tanggung jawab? Tanggung jawab sebagai seorang Golput. Sedikit bertanya karena tidak tau, apakah haramnya NU dan MUI itu berbeda?
Bagaimanapun, saya tetap bisa merokok (kecuali di tempat yang tidak seharusnya) dan menjadi Golput kapan pun, dimanapun saya mau. Kenapa? Saya tahu kenapa...

NB : Silahkan tonton Debat TV One malam ini (28/01/09) pukul 19.30 WIB membahas haram tidaknya Golput.

Comment(s) via Facebook.com



Radhyaksa Ardaya at 1:24pm January 28
mui memang mengharamkan apa yang menurut MEREKA haram.
mungkin suatu saat MUI akan mengharamkan laki-laki dan wanita yang belum menikah/ bukan merupakan keluarga.

Radhyaksa Ardaya at 1:25pm January 28
maksudku,mengharamkan laki-laki dan wanita yang belum menikah/ bukan merupakan keluarga jalan-jalan bersama.

Alvin Adisasmita at 2:40am January 29
satu kalimat:

fatwa bukan ketetapan, hanya panduan, jadi ga perlu dipermasalahkan.

Alvin Adisasmita at 2:46am January 29
http://en.wikipedia.org/wiki/Fatw
jangan yang wikipedia indonesia...

Raras Cynanthia at 7:01am January 29
ah haram atau nggak kan tergantung interpretasi dan sudut pandang, nggak bisa digeneralisasi karena setiap org punya kondisi yang beragam dan mainset yang berbeda.
jadi mendingan kita haramkan apa yg menruut kt haram dan hajar bleh aja sesuatu yg buat kt halal.
kayak buatku, setia itu haram. misalnya.

Raras Cynanthia at 7:03am January 29
one more thing, MUI bukan siapa siapa gue so perkara setan mereka mau ngomong apa, it doesn't give me much influence... haha. biarin aja MUI ngemeng trus... mereka kan memang the best of the best yeah. hajar GA!

Alvin Adisasmita at 7:06am January 29
satu lagi... apapun komen dari siapapun disini ga mewakili umat Islam. titik.

Raras Cynanthia at 7:39am January 29
yup. bener sekali. karena komen di sini adalah filosofi dan pendapat pribadi. bukan komunitas.

Radhyaksa Ardaya at 7:40am January 29
yo.

Haga Ade Wiguna at 1:56pm January 29
Kalian semua adalah oran-orang bijak teman:)
Benar comment2 disini tidak mengatasnamakan Islam. Namun sayangnya MUI mengharamkan sesuatu secara islamiah a.k.a semua orang Islam di indonesia diwajibkan.

Alvin Adisasmita at 2:03pm January 29
ga, ga usah tak tulis yang ketiga kali ya...

tolong baca:
http://en.wikipedia.org/wiki/Fatw
ni bagian pertma biar kamu tertarik baca baru komen lagi:
A fatwā (Arabic: فتوى; plural fatāwā Arabic: فتاوى), in the Islamic faith is a religious opinion on Islamic law issued by an Islamic scholar. In Sunni Islam any fatwa is NON-BINDING, whereas in Shia Islam it could be, depending on the status of the scholar.

Alvin Adisasmita at 2:03pm January 29
read read

Haga Ade Wiguna at 2:05pm January 29
Saya hanya menulis pendapat saya mas...gak dilarang kan?
Untungnya Mas Alvin memberikan jawaban...kalo fatwanya "mengharamkan" gimana mas?Saya hanya ingin tahu dari mereka yang tahu...hehe

Haga Ade Wiguna at 2:09pm January 29
Mas, ga ditemukan.
Tulisannya :Wikipedia does not have an article with this exact name.

Haga Ade Wiguna at 2:11pm January 29
Silahkan buka : http://id.wikipedia.org/wiki/Haram

Alvin Adisasmita at 2:13pm January 29
iya sih ada benernya " Namun sayangnya MUI mengharamkan sesuatu secara islamiah a.k.a semua orang Islam di indonesia diwajibkan." Walopun sah mereka mengeluarkan fatwa...

ya boleh aja sih pendapat. tapi kalo bole akunya juga bole pendapat sih, debat yang di TV seperti memperdebatkan hal yang sudah jelas. setauku ya, sekali lagi setauku dan dari orang2 yang ngasi tau, fatwa tu NON BINDING... jadi sih akunya cueeeekkk... haha...

"masi" cuek tepatnya, menunggu dan membaca dan mendengar dan melihat dan apa ajalah... sambil ngerokok di depan media2 yang tak liat... haha...

Alvin Adisasmita at 2:20pm January 29
iya, soalnya terakhirnya ada a (pake garis atas). mending kamu ketik fatwa di google aja. langsung ketemu.

Alvin Adisasmita at 2:23pm January 29
piye ketemu ora?

dari baca ke baca semakin kebawah bakal semakin nemuin kalo fatwa malh cuma binding ke author-nya...

tulisannya gini:
"There is a binding rule that saves the fatwa pronouncements from creating judicial havoc, whether within a Muslim country or at the level of the Islamic world in general: it is unanimously agreed that a fatwā is only binding on its author."

Alvin Adisasmita at 2:25pm January 29
nah kalo ini mesti kebuka, uda dicoba:
http://en.wikipedia.org/wiki/Fatwa

Haga Ade Wiguna at 2:27pm January 29
thx mas atas informasinya. Semoga fatwa yang akan datang dapat diterima masyarakat dan tidak menjadi "senjata makan tuan" bagi para pembuatnya...

Alvin Adisasmita at 2:37pm January 29
yup yup

Raras Cynanthia at 5:06pm January 29
la la la.

Raras Cynanthia at 5:06pm January 29
KRIK.