Senin, 25 Mei 2009

FACEBOOK HARAM : (!!!) ATAU (???)



Saya sangat terkejut dengan pemberitaan media maya akhir-akhir ini yang mengatakan bahwa ada wacana untuk mengharamkan Facebook. Anda tidak salah baca, situs jejaring sosial yang anda gunakan untuk membaca tulisan saya ini direncanakan bersertifikasi haram. Fatwa yang kabarnya ingin dikeluarkan oleh ulama di Jawa Timur ini sungguh mencuri perhatian saya. Tanpa saya sadari tab pada Mozzila di laptop saya seluruhnya tertuju pada berita terkait padahal rencana awal saya akan mencari bahan kuliah Ekonometrika 2.

Kembali pada pokok pembicaraan. Sebagai orang awam, saya berdecak melihat fenomena di Indonesia. Sepertinya “HARAM” sedang naik pamor. Setelah rokok dan Golongan Putih, kini situs jejaring sosial yang sedang popular ini “ikut-ikutan” diharamkan. Mungkin anda juga merasakan hal yang sama dengan apa yang saya rasakan. Saya tidak pernah terfikir bahwa eksistensi media maya (dalam hal ini Facebook) yang notabene bukanlah situs porno atau sejenisnya akan menuai argumen mengarah pada pemberian fatwa haram. Menurut harian Sumatera Ekspres, berdasar hasil Bhatsul Masail XI Forum Musyawarah Pondok Pesantren Putri se-Jawa Timur yang dilakukan di Pondok Pesantren Putri Hidayatul Mubtadi-Aat Lirboyo, Kediri, 20-21 Mei lalu, hukum Facebook dinyatakan Haram.

Mari kita kaji lebih lanjut mengenai Facebook. Konten yang anda tampilkan pada akun anda pada dasarnya memiliki Terms and Condition yang menyatakan bahwa segala post yang anda berikan tidak boleh mengandung unsur SARA juga pornografi. Setahu saya, bahkan untuk Profile Picture yang anda sematkan sangat tidak dperbolehkan menampilakan foto yang mempertontonkan aurat anda. Dan saya pun yakin, pengelola Facebook tidak ”sebodoh” orang Indonesia. Mereka memiliki certain filter yang akan menutup akun anda jika ditengarai mengandung unsur-unsur yang basicly dilarang untuk ditampilkan. Kalau anda bijak, situs jejaring sosial yang anda miliki sebenarnya memiliki fungsi yang lebih dari apa yang anda ketahui. Ini bukan masalah eksistensi anda di dunia maya, melainkan bagaimana anda dapat bertukar pendapat, berbagi kabar terkini, membentuk komunitas, bahkan belajar. Bukankah ini termasuk dalam ”silahturahmi”?. Layak kah sebuah media silaturahmi diharamkan.. Menurut data internal yang saya kutip dari Palo Alto, California yang merupakan lembaga independen pusat operasional Facebook menyebutkan bahwa penduduk Indonesia yang tergabung dalam situs ini adalah sebanyak 813.000 orang dari 250 juta penduduknya yang 90% beragama Islam. Bisa dibayangkan bahwa kurang dari atau sama dengan 813.000 orang saat ini bisa bersilahturahmi melalui Facebook. Angka ini tentunya masih dapat bertambah. Lagipula, Facebook bukanlah situs jejaring sosial satu-satunya. Saya pribadi, akun Facebook hanyalah migrasi dari Friendster dan MySpace yang sudah lebih dulu saya miliki. Kemana MUI selama ini?

Saya sempat membaca peryataan-pernyataan dari beberapa pihak mengenai wacana ini. Ketua MUI Kalimatantan Selatan mengatakan bahwa keberadaan Facebook bisa haram bisa tidak. Pendapat pribadi ini sudah cukup bijaksana menurut saya. Pendapat ini pula lah yang membawa Ketua MUI tersebut tidak berani mengeluarkan fatwa haram mengenai Facebook. Para ulama di Jawa Timur mengatakan bahwa menjamurnya Facebook dirasa akan memberikan dampak negatif bagi umat Muslim di Indonesia dan dapat digunakan untuk transaksi seks terlarang. Lagi, seorang anggota MUI bernama Amidhan mengatakan bahwa Facebook membuka peluang pembicaraan mengenai pornografi dan meningkatnya tingkat perselingkuhan di Indonesia yang tidak sesuai dengan ajaran budaya Timur.

Kita sebagai kaum berilmu hendaknya punya pandangan yang edukatif dalam segala hal. Perspektif mengenai Facebook sebaiknya dilihat dari sisi manfaat dan mudaratnya. Bukan berarti kita mengesampingkan touch of religion dalam hal ini. Bahkan kalau kita mengkaitkan dengan unsur agama, keberadaan situs jejaring sosial yang pada dasarnya bermanfaat untuk mencegah terputusnya tali silahturahmi seharusnya menjadi power untuk kemashalatan kita sebagai umat beragama. Saya lebih mengapresiasi pihak-pihak yang berpandangan positif dan sama sekali tidak menjustifikasi negatif akan keberadaan situs jejaring sosial ini. Saya mengambil contoh beberapa ulama-ulama NU termasuk Gus Dur. Paus di Vatikan juga menggunakan Facebook sebagai media dakwah.
Sebagai makhluk yang hidup di dunia dengan endless technology harusnya keberadaan facebook dirasakan sebagai suatu bentuk pertolongan.

Di masa kini, media tradisional dan surat kabar sudah semakin tergerus sehingga media elektronik berbasis maya menjadi media yang berpotensi positif dalam menjaring komunitas dan juga hal-hal positif lainnya. Kita pun sebagai Facebook user sebaiknya bijak dalam menggunakannya antara lain dengan mengontrol penggunaannya. Jangan sampai situs jejaring yang kita senangi ini dimasukkan dalam kategori khalwah. Kalaupun fatwa akan dikeluarkan bagi media-media berbasis internet, hendaknya seleksi dilakukan dengan lebih baik. Masih banyak situs-situs yang jelas-jelas mengandung unsur pornografi. Media selingkuh dan pornografi juga bukan hanya melalui situs internet. Saya akan setuju Facebook diharamkan jika pada perkembangannya penggunaan media ini didominasi oleh propaganda, media umbar aurat, perbuatan yang tidak sesuai akidah dan juga fitnah. Sayang, belum ada fatwa haram bagi orang yang memfitnah. Termasuk memfitnah Facebook.

Comment(s) via Facebook.com



Aringga Khacoex's at 4:47pm May 25
iya ada tuh beritanya..
parah bgt..

Haga Ade Wiguna at 4:55pm May 25
Everyone is tagged!!! Feel free to write you comment here:)

Andrean Malta at 5:08pm May 25
facebook haram karena ada damai..bisa menjadi media gosip.

Radhyaksa Ardaya at 5:49pm May 25
mui, menurutku telah membuat banyak orang membenci islam

Aringga Khacoex's at 5:57pm May 25
klo dipikir2 n dihubung2in.. semua hal didunia ini bisa membawa ke dosa.. kenapa g diharamkan semua ja..
cukup ketawa ja ah..huahahahaha..

Ardilla Latifasari at 7:16pm May 25
mui aja yg diharamin

Haga Ade Wiguna at 9:56pm May 25
@ caca
Sebaiknya ketidaksetujuan akan peletakan fatwa haram thdp sesuatu tdk serta merta menjadikan seseorang membenci agama yg menjadi dasarnya. Seandainya benar ada org2 yg menjadi benci dgn Islam akibat MUI, smg kita bukan diantaranya. Menurut hemat saya, Tuhan menciptakan manusia dgn akal dan kadar dosa seseorang tdk bs diukur oleh org lain ataupun "produk" justifikasi karya manusia... Membenci agama krn tindakan manusia sm skali bukan pilihan:)

Haga Ade Wiguna at 10:11pm May 25
@mas aringga
Sepakat. Dosa it bs dilakukan oleh siapa saja, dimana saja, melalui media apa saja. Bhkn oleh "pembesar" agama sekalipun. Maka seharusnya kita menjauhi dosa, bkn menjadi paranoid yg berlebihan dgn dosa. Cukuplah yg dilarang it hal2 yg tdk sesuai dgn ajaran agama. Selingkuh lewat media handphone misalnya, biarlah selingkuh yg haram, bukan medianya. Krn pd dasarny, media tsb tdk diciptakan sbg media untk selingkuh. Mnrt saya, tentu sgt aneh jika seandainya handphone diharamkan. Lalu apa bedanya dgn Facebook...

Dipto Adhyakso at 1:16am May 26
Lagi, seorang anggota MUI bernama Amidhan mengatakan bahwa Facebook membuka peluang pembicaraan mengenai pornografi dan meningkatnya tingkat perselingkuhan di Indonesia yang tidak sesuai dengan ajaran budaya Timur.

hahahaahaaha...
ngakak bacanya...
pasti gak makan bangku sekolah deh ni orang...
Makanya Sekolah mas...
Tuh sekarang ada program BOS..
Sana gih daftar..

Kalo gitu alasannya mah, sekalian aja kartu pos ama HP diharamin. TV, telegram juga jangan lupa..

Tremendous sekali memang cara berpikir anda..

Franky Ronald Panjaitan at 12:12pm May 26
sekalian aj haramkan pisau dapur...soalnya selain berfungsi bwt keperluan memasak, bisa juga buat bunuh orang...ntar lg semua benda yg ada diharamkan jg...hahaha...semuanya tergantung niat & pemakaiannya kan...

Haga Ade Wiguna at 1:43pm May 26
@ mas dipto
Hehe.
Skrg ini byk agama agak dialihfungsikan sepertinya mas. Jadi basis politik lah, untk mendapatkan simpatisan lah, sampai menjadi alat untuk doktrin.
Contohnya haramnya Facebook ini. Mgkn pencetusnya menginginkan umatnya ikt merasa haram akan Facebook. Nyatanya justru kbnykan dr mereka menolak krn pemberian fatwa haram sungguh tdk beralasan (instead of alasan yang dangkal)... Bukan berarti yg menolak fatwa ini murtad jg kan...

@franky
Kalau mau ekstrim, manusia aja yg diharamkan... Gak ada manusia, gak ada yg berdosa...hmff...

Raras Cynanthia at 6:41am May 27
yah,kayaknya mui isinya org2 golongan sosial menengah bawah yg notabene kualitas education n knowledge nya rendah. Dasar mereka berpikir lahannya sangat sempit karena kurangnya asupan ilmu. Sebenarnya yg perlu kita lakukan hanyalah mengasihani kualitas diri mereka yang rendah karena segala keterbatasan berpikir yang mereka miliki.toh suara mereka tidak berarti apa apa bagi dunia global kok. toh kita semua tahu mereka kurang bisa logika. Atau bagaimana kalo kt sama2 menunggu supaya menggoreng telur dadar itu diharamkan? terdengar menarik

Haga Ade Wiguna at 8:19am May 28
@ ayas
padahal banyak ya yang nyata2 haram tapi belom diharamkan... poligami atau poliandri yang berdasarkan nafsu (yang kebanyakan terjadi) itu yang seharusnya diharamkan. Di indonesia sendiri malah isi kitab suci yang terkait poligami dijadikan legitimasi perselingkuhan malah. kan namanya salah tafsir kitab suci. Dosaan mana daripada berfacebook...

Dian Paramita at 9:13am May 28
Mayoritas orang Indonesia bodoh.
Mayoritas orang Indonesia menganut Islam.
Jadi Islam terlihat bodoh karena orang bodoh.

Cuma di Indonesia aja kan Islam terlihat seegois ini? Di negara lain Islam sama baiknya dengan agama lain...

Kalo Facebook diharamkan, berarti sekalian saja tidak usah keluar rumah atau memegang atau berbuat apa-apa. Karena semua bisa saja disebut haram.

Orang Islam seperti ini malah justru membuat seolah2 kaum Islam itu bodoh dan ga bisa menahan syahwatnya sehingga perlu dibatas-batasi dengan ekstrim.

Haga Ade Wiguna at 9:21am May 28
@ mimit
aku juga menanggapi pemberitaan ini dengan memposisikan diriku sebagai orang muslim...dan ini memang gak make sense... seandainya Paus juga membuat beginian, aku orang pertama yang mengolok2 keputusannya...

bener mit..pembatasan2 seperti ini justru membuat umat Islam yang cerdas seakan-akan sama dengan mereka yang harus dibatas-batasin dulu...
kapan terbentuknya learning society kalo kayak gini...

Dian Paramita at 9:23am May 28
Yah kadang agama mayoritas dalam sebuah negara berkembang itu jadi seperti ini Ga. Jadi egois tapi tindakannya ga berpendidikan. Well nasibnya Islam deh. Hehe.

Haga Ade Wiguna at 9:26am May 28
Bukan nasibnya Islam mit... nasibnya mereka yang gak cerdas tapi membawa-bawa nama Islam...

Reina Hakim Hironima at 9:38am May 28
dear haga.. mungkin bagi aku spesifikasi haramnya bukan dari segi seks,, atau segalanya,,,
mengingat Kotbah nya Romo Martin..Romo mengatakan bahwa dengan Facebook angka perceraian di Luar negeri meningkat tajam karena suami/istri bertemu mantan pacar/kekasih dulu..inilah awal dari munculnya perselingkuhan... yah seperti lagunya Gigi-My Facebook..
mungkin bgi aku pandangan mengenai haramnya disitu,, adanya facebook telah merusak kehidupan rumah tangga suami istri,,,

Haga Ade Wiguna at 9:43am May 28
@ reina
kalo gitu salah orangnya atau facebooknya?
kuncinya cuma satu, "self-control"...

Reina Hakim Hironima at 9:45am May 28
memang iya sich,, balik apda diri mereka sendiri,, dan disini iman di pertanyakan.. klo imannya kuat dan ingat istri dan anak-anak mungkin perselingkuhan itu tidak terjadi ga...

Raras Cynanthia at 10:31am May 28
Menanggapi reina :) @ dengan alasan tersebut juga bukan alasan logis untuk pengklasifikasian facebook sebagai haram kan. masak hp juga dibilang bisa ada haramnya krn ada layanan phonesex yg dibuat oleh seseorang yg hanya digunakan segelintir kecil pihak.

Lalitya Arum at 3:09pm May 28
haha setuju banget.
bisa ga ya kita buka forum kaya' gini tp mereka dr MUI juga bs baca?
gue sbg muslim sedih. orang2 non muslim di barat sana udh banyak yg berpandangan negatif ke islam, dengan begini kan pandangan negatif itu bertambah, ga cm dr barat aja tp juga dr indonesia, bahkan bs2 dr orang islam itu sendiri. *sigh*
kenapa ya MUI itu sempit banget mikirnya?

Chandra Chancutz at 9:55pm May 28
Negative thinking...
Semuanya tuh ya tergantung pemanfaatannya aj tho...
Ga usah facebook, paman 'Google' juga bisa aja digunakan untuk tujuan yg dianggap "haram", misal buat search hal-hal dengan kata kunci yg berbau porno (ex. "cewek bugil")-sorry-, langsung kebuka deh tu situs2 bokep... (boleh dicoba kalo ga percaya :D
Terus Google diharamkan gt???
Ono-ono wae...

T2 bilang: "Please deeeeh, jangan Lebaaay..."

Reina Hakim Hironima at 4:02am May 29
berarti semua situs dari internet itu tergantung pemakaian nya bagi pribadi masing-masing itu yang perlu di "self kontrol" yah???

menanggapi candra: iya, gw setuju banget,, kan cuma tinggal ketik nama artisnya,, udah keluar tuh gambar-gambar yang syur,,,

@ haga: lo mesti bayar kita-kita yang udah ngasih koment di Note lo.. pembicara aja dibayar, kita juga dunk...eheheheh