Selasa, 09 Juni 2009

HAPPY BIRTHDAY, DAD!!!



Today is my Dad’s birthday. He’s 49 years old now. Almost 5 decades he’s been in this world. And it’s been 21 years for me living with him minus the time i’ve been spending here in Yogyakarta. There’s a ridiculous conversation between we both. I happy birthday him on 8th June at 10PM. I thought it was 9th. It means two hours before the D-day and happy birthday wouldn’t be surprise anymore. Hehe. Dad, happy birthday to you. I hope you always live save and sound. You are one of my favorite figure. Your love is so true. Nothing compares you. Hope everything’s okey in your life. Face your job fruitfully because you are outstanding. Hope your birthday candles come into reality including your best wishes for my luck. Always keep yourself in good health. You are the best friend and the best father on earth. God, save him.

Senin, 08 Juni 2009

TRANSFORMASI


Haley Joel Osment


Beberapa waktu yang lalu saya menonton sebuah film berjudul “Pay it Forward” yang diperankan oleh Kevin Spacey dan Haley Joel Osment. Saya mengetahui nama aktor dan wajah Kevin Spacey sejak saya menonton film “21”. Untuk Haley Joel Osment, saya sudah sejak kecil mengetahui wajahnya, namun saya baru mengetahui namanya saat saya menonton “Pay it Forward” ini. Sebelumnya saya sudah menyaksikan film-film terdahulunya semacam “Six Sense” dan lainnya. Kali ini saya bukan mau membahas tentang film-film tersebut. Namun lebih pada pemerannya yang bernama Haley Joel Osment. Mungkin bisa dikatakan kurang kerjaan, tapi saya tiba-tiba tergerak untuk melihat wajahnya saat ini. Sebab saya mengetahui bahwa film “Pay It Forward” merupakan produksi awal 2000an. Tak heran jika di film tersebut, Haley Joel Osment masih anak-anak. Setelah saya Googling, muncul lah wajah aktor (yang dulu) cilik ini. Betapa kagetnya saya melihat wajahnya sekarang. Wajahnya sudah dipenuhi oleh jenggot dan jambang layaknya remaja pria 20an tahun. Kalau difikir-fikir, waktu terasa cepat berlalu juga. Aktor yang tadinya masih anak-anak sekarang sudah menjadi remaja matang. Saya melihat biodata Haley Joel Osment ini dan menumukan bahwa dia lahir di tahun yang sama dengan saya yakni tahun 1988. Dengan kata lain, mungkin diluar sana, orang yang tadinya mengetahui saya saat saya masih anak-anak juga mungkin akan kaget melihat wajah saya sekarang yang juga dipenuhi jenggot dan jambang dan menua. Hehe. Otomatis saya menjadi kaget dan terlambat menyadari bahwa saya sudah mulai memasuki tahapan dewasa. Semua orang seusia saya sekarang telah terbentuk sempurna layaknya pria dewasa. Sangat jauh dari bentuk awal seperti manekin mulus yang rentan pecah. Seharusnya saya tidak terkejut, sebab remaja SMA juga sekarang terlihat sudah terbentuk sebagai individu dewasa terlebih saya dan rekan sebaya yang sudah tidak SMA lagi. Wah...Wah...

Minggu, 07 Juni 2009

IKLAN DAN IKLAN



Untuk menjual sebuah produk, anda akan mendapatkan pasar jika apa yang anda jual sesuai dengan keinginan mayoritas konsumen. Namun, pada dasarnya sebuah produk tidak hanya diproduksi oleh satu produsen saja. Sebagai contoh, produk minyak makan tidak hanya bermerk X saja. Masih ada produk minyak makan dengan merk Y, Z dan yang lainnya. Oleh sebab itu, dibutuhkan iklan untuk memunculkan daya jual produk anda dan kekuatannya dalam persaingan dagang. Inilah yang dikatakan dengan Power of Advertisement. Sekarang ini, pihak-pihak jasa pembuatan iklan sangat kreatif dan sangat terampil dalam mengemas iklan sebuah produk. Namun keberadaan iklan terkadang memunculkan dilema tersendiri. The power of advertisement sepertinya sudah melewati batas wajarnya. Untuk beberapa produk tertentu, iklan dijadikan sebagai media kebohongan atas kualitas sesungguhnya dari sebuah produk. Beberapa produk dengan iklan yang wah kerap kali tidak sesuai dengan yang diharapkan. Bahkan produk yang tidak diiklankan terkadang memiliki kualitas yang jauh lebih baik. Mungkin inilah salah satu kesalahan iklan. Namun ini merupakan permasalahan yang sangat psikologis. Ternyata iklan dapat membodohi konsumen.

Senin, 25 Mei 2009

FACEBOOK HARAM : (!!!) ATAU (???)



Saya sangat terkejut dengan pemberitaan media maya akhir-akhir ini yang mengatakan bahwa ada wacana untuk mengharamkan Facebook. Anda tidak salah baca, situs jejaring sosial yang anda gunakan untuk membaca tulisan saya ini direncanakan bersertifikasi haram. Fatwa yang kabarnya ingin dikeluarkan oleh ulama di Jawa Timur ini sungguh mencuri perhatian saya. Tanpa saya sadari tab pada Mozzila di laptop saya seluruhnya tertuju pada berita terkait padahal rencana awal saya akan mencari bahan kuliah Ekonometrika 2.

Kembali pada pokok pembicaraan. Sebagai orang awam, saya berdecak melihat fenomena di Indonesia. Sepertinya “HARAM” sedang naik pamor. Setelah rokok dan Golongan Putih, kini situs jejaring sosial yang sedang popular ini “ikut-ikutan” diharamkan. Mungkin anda juga merasakan hal yang sama dengan apa yang saya rasakan. Saya tidak pernah terfikir bahwa eksistensi media maya (dalam hal ini Facebook) yang notabene bukanlah situs porno atau sejenisnya akan menuai argumen mengarah pada pemberian fatwa haram. Menurut harian Sumatera Ekspres, berdasar hasil Bhatsul Masail XI Forum Musyawarah Pondok Pesantren Putri se-Jawa Timur yang dilakukan di Pondok Pesantren Putri Hidayatul Mubtadi-Aat Lirboyo, Kediri, 20-21 Mei lalu, hukum Facebook dinyatakan Haram.

Mari kita kaji lebih lanjut mengenai Facebook. Konten yang anda tampilkan pada akun anda pada dasarnya memiliki Terms and Condition yang menyatakan bahwa segala post yang anda berikan tidak boleh mengandung unsur SARA juga pornografi. Setahu saya, bahkan untuk Profile Picture yang anda sematkan sangat tidak dperbolehkan menampilakan foto yang mempertontonkan aurat anda. Dan saya pun yakin, pengelola Facebook tidak ”sebodoh” orang Indonesia. Mereka memiliki certain filter yang akan menutup akun anda jika ditengarai mengandung unsur-unsur yang basicly dilarang untuk ditampilkan. Kalau anda bijak, situs jejaring sosial yang anda miliki sebenarnya memiliki fungsi yang lebih dari apa yang anda ketahui. Ini bukan masalah eksistensi anda di dunia maya, melainkan bagaimana anda dapat bertukar pendapat, berbagi kabar terkini, membentuk komunitas, bahkan belajar. Bukankah ini termasuk dalam ”silahturahmi”?. Layak kah sebuah media silaturahmi diharamkan.. Menurut data internal yang saya kutip dari Palo Alto, California yang merupakan lembaga independen pusat operasional Facebook menyebutkan bahwa penduduk Indonesia yang tergabung dalam situs ini adalah sebanyak 813.000 orang dari 250 juta penduduknya yang 90% beragama Islam. Bisa dibayangkan bahwa kurang dari atau sama dengan 813.000 orang saat ini bisa bersilahturahmi melalui Facebook. Angka ini tentunya masih dapat bertambah. Lagipula, Facebook bukanlah situs jejaring sosial satu-satunya. Saya pribadi, akun Facebook hanyalah migrasi dari Friendster dan MySpace yang sudah lebih dulu saya miliki. Kemana MUI selama ini?

Saya sempat membaca peryataan-pernyataan dari beberapa pihak mengenai wacana ini. Ketua MUI Kalimatantan Selatan mengatakan bahwa keberadaan Facebook bisa haram bisa tidak. Pendapat pribadi ini sudah cukup bijaksana menurut saya. Pendapat ini pula lah yang membawa Ketua MUI tersebut tidak berani mengeluarkan fatwa haram mengenai Facebook. Para ulama di Jawa Timur mengatakan bahwa menjamurnya Facebook dirasa akan memberikan dampak negatif bagi umat Muslim di Indonesia dan dapat digunakan untuk transaksi seks terlarang. Lagi, seorang anggota MUI bernama Amidhan mengatakan bahwa Facebook membuka peluang pembicaraan mengenai pornografi dan meningkatnya tingkat perselingkuhan di Indonesia yang tidak sesuai dengan ajaran budaya Timur.

Kita sebagai kaum berilmu hendaknya punya pandangan yang edukatif dalam segala hal. Perspektif mengenai Facebook sebaiknya dilihat dari sisi manfaat dan mudaratnya. Bukan berarti kita mengesampingkan touch of religion dalam hal ini. Bahkan kalau kita mengkaitkan dengan unsur agama, keberadaan situs jejaring sosial yang pada dasarnya bermanfaat untuk mencegah terputusnya tali silahturahmi seharusnya menjadi power untuk kemashalatan kita sebagai umat beragama. Saya lebih mengapresiasi pihak-pihak yang berpandangan positif dan sama sekali tidak menjustifikasi negatif akan keberadaan situs jejaring sosial ini. Saya mengambil contoh beberapa ulama-ulama NU termasuk Gus Dur. Paus di Vatikan juga menggunakan Facebook sebagai media dakwah.
Sebagai makhluk yang hidup di dunia dengan endless technology harusnya keberadaan facebook dirasakan sebagai suatu bentuk pertolongan.

Di masa kini, media tradisional dan surat kabar sudah semakin tergerus sehingga media elektronik berbasis maya menjadi media yang berpotensi positif dalam menjaring komunitas dan juga hal-hal positif lainnya. Kita pun sebagai Facebook user sebaiknya bijak dalam menggunakannya antara lain dengan mengontrol penggunaannya. Jangan sampai situs jejaring yang kita senangi ini dimasukkan dalam kategori khalwah. Kalaupun fatwa akan dikeluarkan bagi media-media berbasis internet, hendaknya seleksi dilakukan dengan lebih baik. Masih banyak situs-situs yang jelas-jelas mengandung unsur pornografi. Media selingkuh dan pornografi juga bukan hanya melalui situs internet. Saya akan setuju Facebook diharamkan jika pada perkembangannya penggunaan media ini didominasi oleh propaganda, media umbar aurat, perbuatan yang tidak sesuai akidah dan juga fitnah. Sayang, belum ada fatwa haram bagi orang yang memfitnah. Termasuk memfitnah Facebook.

Comment(s) via Facebook.com



Aringga Khacoex's at 4:47pm May 25
iya ada tuh beritanya..
parah bgt..

Haga Ade Wiguna at 4:55pm May 25
Everyone is tagged!!! Feel free to write you comment here:)

Andrean Malta at 5:08pm May 25
facebook haram karena ada damai..bisa menjadi media gosip.

Radhyaksa Ardaya at 5:49pm May 25
mui, menurutku telah membuat banyak orang membenci islam

Aringga Khacoex's at 5:57pm May 25
klo dipikir2 n dihubung2in.. semua hal didunia ini bisa membawa ke dosa.. kenapa g diharamkan semua ja..
cukup ketawa ja ah..huahahahaha..

Ardilla Latifasari at 7:16pm May 25
mui aja yg diharamin

Haga Ade Wiguna at 9:56pm May 25
@ caca
Sebaiknya ketidaksetujuan akan peletakan fatwa haram thdp sesuatu tdk serta merta menjadikan seseorang membenci agama yg menjadi dasarnya. Seandainya benar ada org2 yg menjadi benci dgn Islam akibat MUI, smg kita bukan diantaranya. Menurut hemat saya, Tuhan menciptakan manusia dgn akal dan kadar dosa seseorang tdk bs diukur oleh org lain ataupun "produk" justifikasi karya manusia... Membenci agama krn tindakan manusia sm skali bukan pilihan:)

Haga Ade Wiguna at 10:11pm May 25
@mas aringga
Sepakat. Dosa it bs dilakukan oleh siapa saja, dimana saja, melalui media apa saja. Bhkn oleh "pembesar" agama sekalipun. Maka seharusnya kita menjauhi dosa, bkn menjadi paranoid yg berlebihan dgn dosa. Cukuplah yg dilarang it hal2 yg tdk sesuai dgn ajaran agama. Selingkuh lewat media handphone misalnya, biarlah selingkuh yg haram, bukan medianya. Krn pd dasarny, media tsb tdk diciptakan sbg media untk selingkuh. Mnrt saya, tentu sgt aneh jika seandainya handphone diharamkan. Lalu apa bedanya dgn Facebook...

Dipto Adhyakso at 1:16am May 26
Lagi, seorang anggota MUI bernama Amidhan mengatakan bahwa Facebook membuka peluang pembicaraan mengenai pornografi dan meningkatnya tingkat perselingkuhan di Indonesia yang tidak sesuai dengan ajaran budaya Timur.

hahahaahaaha...
ngakak bacanya...
pasti gak makan bangku sekolah deh ni orang...
Makanya Sekolah mas...
Tuh sekarang ada program BOS..
Sana gih daftar..

Kalo gitu alasannya mah, sekalian aja kartu pos ama HP diharamin. TV, telegram juga jangan lupa..

Tremendous sekali memang cara berpikir anda..

Franky Ronald Panjaitan at 12:12pm May 26
sekalian aj haramkan pisau dapur...soalnya selain berfungsi bwt keperluan memasak, bisa juga buat bunuh orang...ntar lg semua benda yg ada diharamkan jg...hahaha...semuanya tergantung niat & pemakaiannya kan...

Haga Ade Wiguna at 1:43pm May 26
@ mas dipto
Hehe.
Skrg ini byk agama agak dialihfungsikan sepertinya mas. Jadi basis politik lah, untk mendapatkan simpatisan lah, sampai menjadi alat untuk doktrin.
Contohnya haramnya Facebook ini. Mgkn pencetusnya menginginkan umatnya ikt merasa haram akan Facebook. Nyatanya justru kbnykan dr mereka menolak krn pemberian fatwa haram sungguh tdk beralasan (instead of alasan yang dangkal)... Bukan berarti yg menolak fatwa ini murtad jg kan...

@franky
Kalau mau ekstrim, manusia aja yg diharamkan... Gak ada manusia, gak ada yg berdosa...hmff...

Raras Cynanthia at 6:41am May 27
yah,kayaknya mui isinya org2 golongan sosial menengah bawah yg notabene kualitas education n knowledge nya rendah. Dasar mereka berpikir lahannya sangat sempit karena kurangnya asupan ilmu. Sebenarnya yg perlu kita lakukan hanyalah mengasihani kualitas diri mereka yang rendah karena segala keterbatasan berpikir yang mereka miliki.toh suara mereka tidak berarti apa apa bagi dunia global kok. toh kita semua tahu mereka kurang bisa logika. Atau bagaimana kalo kt sama2 menunggu supaya menggoreng telur dadar itu diharamkan? terdengar menarik

Haga Ade Wiguna at 8:19am May 28
@ ayas
padahal banyak ya yang nyata2 haram tapi belom diharamkan... poligami atau poliandri yang berdasarkan nafsu (yang kebanyakan terjadi) itu yang seharusnya diharamkan. Di indonesia sendiri malah isi kitab suci yang terkait poligami dijadikan legitimasi perselingkuhan malah. kan namanya salah tafsir kitab suci. Dosaan mana daripada berfacebook...

Dian Paramita at 9:13am May 28
Mayoritas orang Indonesia bodoh.
Mayoritas orang Indonesia menganut Islam.
Jadi Islam terlihat bodoh karena orang bodoh.

Cuma di Indonesia aja kan Islam terlihat seegois ini? Di negara lain Islam sama baiknya dengan agama lain...

Kalo Facebook diharamkan, berarti sekalian saja tidak usah keluar rumah atau memegang atau berbuat apa-apa. Karena semua bisa saja disebut haram.

Orang Islam seperti ini malah justru membuat seolah2 kaum Islam itu bodoh dan ga bisa menahan syahwatnya sehingga perlu dibatas-batasi dengan ekstrim.

Haga Ade Wiguna at 9:21am May 28
@ mimit
aku juga menanggapi pemberitaan ini dengan memposisikan diriku sebagai orang muslim...dan ini memang gak make sense... seandainya Paus juga membuat beginian, aku orang pertama yang mengolok2 keputusannya...

bener mit..pembatasan2 seperti ini justru membuat umat Islam yang cerdas seakan-akan sama dengan mereka yang harus dibatas-batasin dulu...
kapan terbentuknya learning society kalo kayak gini...

Dian Paramita at 9:23am May 28
Yah kadang agama mayoritas dalam sebuah negara berkembang itu jadi seperti ini Ga. Jadi egois tapi tindakannya ga berpendidikan. Well nasibnya Islam deh. Hehe.

Haga Ade Wiguna at 9:26am May 28
Bukan nasibnya Islam mit... nasibnya mereka yang gak cerdas tapi membawa-bawa nama Islam...

Reina Hakim Hironima at 9:38am May 28
dear haga.. mungkin bagi aku spesifikasi haramnya bukan dari segi seks,, atau segalanya,,,
mengingat Kotbah nya Romo Martin..Romo mengatakan bahwa dengan Facebook angka perceraian di Luar negeri meningkat tajam karena suami/istri bertemu mantan pacar/kekasih dulu..inilah awal dari munculnya perselingkuhan... yah seperti lagunya Gigi-My Facebook..
mungkin bgi aku pandangan mengenai haramnya disitu,, adanya facebook telah merusak kehidupan rumah tangga suami istri,,,

Haga Ade Wiguna at 9:43am May 28
@ reina
kalo gitu salah orangnya atau facebooknya?
kuncinya cuma satu, "self-control"...

Reina Hakim Hironima at 9:45am May 28
memang iya sich,, balik apda diri mereka sendiri,, dan disini iman di pertanyakan.. klo imannya kuat dan ingat istri dan anak-anak mungkin perselingkuhan itu tidak terjadi ga...

Raras Cynanthia at 10:31am May 28
Menanggapi reina :) @ dengan alasan tersebut juga bukan alasan logis untuk pengklasifikasian facebook sebagai haram kan. masak hp juga dibilang bisa ada haramnya krn ada layanan phonesex yg dibuat oleh seseorang yg hanya digunakan segelintir kecil pihak.

Lalitya Arum at 3:09pm May 28
haha setuju banget.
bisa ga ya kita buka forum kaya' gini tp mereka dr MUI juga bs baca?
gue sbg muslim sedih. orang2 non muslim di barat sana udh banyak yg berpandangan negatif ke islam, dengan begini kan pandangan negatif itu bertambah, ga cm dr barat aja tp juga dr indonesia, bahkan bs2 dr orang islam itu sendiri. *sigh*
kenapa ya MUI itu sempit banget mikirnya?

Chandra Chancutz at 9:55pm May 28
Negative thinking...
Semuanya tuh ya tergantung pemanfaatannya aj tho...
Ga usah facebook, paman 'Google' juga bisa aja digunakan untuk tujuan yg dianggap "haram", misal buat search hal-hal dengan kata kunci yg berbau porno (ex. "cewek bugil")-sorry-, langsung kebuka deh tu situs2 bokep... (boleh dicoba kalo ga percaya :D
Terus Google diharamkan gt???
Ono-ono wae...

T2 bilang: "Please deeeeh, jangan Lebaaay..."

Reina Hakim Hironima at 4:02am May 29
berarti semua situs dari internet itu tergantung pemakaian nya bagi pribadi masing-masing itu yang perlu di "self kontrol" yah???

menanggapi candra: iya, gw setuju banget,, kan cuma tinggal ketik nama artisnya,, udah keluar tuh gambar-gambar yang syur,,,

@ haga: lo mesti bayar kita-kita yang udah ngasih koment di Note lo.. pembicara aja dibayar, kita juga dunk...eheheheh




Sabtu, 23 Mei 2009

Mahasiswa & Karyawan Mr. Burger


Kuliah saya hari ini sudah selesai sejak jam 13.30 WIB dan mungkin ini saatnya pulang bagi saya. Bukan mungkin, tapi harus karena langit sudah sangat gelap sewaktu saya keluar dari ruang perpustakaan FEB UGM. Saya sedikit jengkel jika dalam perjalanan pulang dari kampus terdapat bonus air hujan dari langit. Oleh sebab itu saya memutuskan untuk segera pulang. Lagipula jam tangan saya menunjukkan pukul 15.26 WIB dan perpustakaan akan tutup tepat pukul 16.00 WIB. Apalah guna sisa waktu 34 menit bagi saya yang tidak sepenuhnya berkonsentrasi pada bahan bacaan saya. Di perjalanan pulang saya dari kampus, rintik-rintik air sudah terasa menyentuh tangan saya. Beberapa juga hinggap di kaca penutup helm saya. Saya juga sudah bisa menebak kalau 100 meter lagi saya harus berteduh karena gerimis mungkin akan berubah menjadi hujan deras. Benar saja, saya sudah berdiri di depan minimarket “INDOMARET” di Jalan Kaliurang Km.5.5 Yogyakarta saat hujan sudah sangat deras.

Lima belas menit pertama, kaki saya masih sanggup menopang berat badan ditambah tas yang terisi penuh ditambah helm besar di kepala saya. Tetapi hujan semakin deras dan sepertinya “berdiri” bukan opsi terpilih dari pertanyaan “Apa yang saya lakukan disaat saya menunggu hujan berhenti?”.Tepat di sebelah saya terdapat sebuah kursi plastik merah milik sebuah (mungkin namanya gerai atau gerobak atau apalah) fastfood berlogo Mr.Burger yang beroperasi di depan mimimarket tersebut. Saya meminta izin kepada karyawan pria Mr.Burger untuk menggunakan kursi itu. Izin diterima.
“Kuliah, Mas?”, karyawan itu bertanya. “Iya.”, jawab saya. “Sudah ada planning?”, tanya karyawan itu lagi. Saya agak kaget dengan kata “planning” yang diucapkan karyawan tersebut. Tidak bermaksud menerendahkan, namun bagi saya kata itu terdengar intelek untuk diucapkan oleh seorang karyawan sebuah gerai kecil makanan cepat saji. Mungkin saya saja yang terlalu berlebihan. Menjawab pertanyaan mengenai planning tadi, saya mengatakan kalau saya sudah punya beberapa gambaran dan semoga saja semuanya terwujud. Sebelumnya saya tidak berfikir bahwa ini menjadi suatu conversation sampai saya mendengar karyawan tersebut berkata, “Saya tidak pernah membayangkan saya akan berakhir sebagai karyawan seperti ini.”. Mendengar itu, sontak rasa penasaran saya timbul. Kemudian conversation pun berlanjut begitu saja.

Terakhir saya mengetahui nama karyawan itu adalah Rudi (atau Rudy). Setelah saya bertanya mengenai maksud dari Saudara Rudi itu mengatakan mengenai ucapannya tadi, dia pun menjelaskan panjang lebar. Dia mengatakan bahwa bulan ini adalah bulan kedua dia bekerja sebagai karyawan Mr.Burger. Sebelumnya dia bekerja sebagai karyawan sebuah perusahaan produsen suku cadang sepeda motor Yamaha bernama PT. KYOWA di Bekasi. Imbas krisis perekonomian global membawa dia dan sekitar 2000 karyawan di perusahaan itu menjadi pengangguran dadakan. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang dialaminya membawanya menjadi seorang karyawan merangkap juru masak di gerai kecil makanan cepat saji tersebut. Saya dapat membayangkan bagaimana kehidupan seorang karyawan perusahaan besar berubah 180 derajat saat nasib menempatkannya pada posisi yang “tidak pernah dibayangkan sebelumnya”. Saudara Rudi yang merupakan tamatan STM ini harus bisa menyambung hidup dengan bekerja jauh dari bidang yang digeluti sebelumnya. Kisahnya, sebelum menjadi karyawan PT. KYOWA, dia mulai bekerja sebagai mekanik. Rezeki membawanya menjadi karyawan dengan status “karyawan kontrak” di perusahaan suku cadang sepeda motor di daerah Bekasi. Empat tahun lamanya dia berkontribusi di perusahaan tersebut sebelum perusahaan terpaksa melepasnya untuk “pengencangan ikat pinggang” perusahaan sebagai bentuk minimizing cost dalam menghadapi krisis keuangan global. Empat tahun bekerja di satu perusahaan cukup menggambarkan loyalitasnya sebagai karyawan mengingat bahwa dia berstatus karyawan kontrak. Kekalahan seleksi alam membawanya kembali ke Yogyakarta dan beruntung dia masih bisa mendapatkan pekerjaan di Mr.Burger. Gaji yang jauh lebih rendah dari gaji sebelumnya cukup membawa dampak besar. “Saya dulu kalau mau beli sesuatu gak pernah lihat label harganya, Mas.”, kisahnya “Sekarang ya suka mikir-mikir dulu sebelum beli.”.

Dia memberitahu bahwa di PT. KYOWA dia memperoleh gaji sebesar Rp.2.000.000,- per bulan belum termasuk lembur. “Sekarang gaji saya Rp.540.000,- per bulannya.”, katanya.
Mungkin anda juga bisa membayangkan bagaimana rasanya menjadi seorang “Saudara Rudi”. Bayangan saya, tidak mudah menerima keadaan dimana pada satu waktu kita berada pada keadaan yang empuk namun di waktu lain keadaan yang terkeras merupakan keadaan terempuk yang harus kita hadapi. Jika kita melihat dari sisi prestige, sungguh jauh lebih prestige bekerja sebagai karyawan sebuah perusahaan Jepang yang merupakan produsen suku cadang sepeda motor Yamaha daripada harus menjadi seorang juru masak sebuah gerai kecil makanan cepat saji. Bayangan saya itu sepertinya tidak jauh berbeda dengan air muka yang saya lihat dari Saudara Rudi.
Dia juga mengatakan bahwa setelah dua tahun bekerja di PT. KYOWA, dia dan temannya memutuskan nyambi membuka CV( Comanditaire Venootschap ) yang bergerak dibidang finishing suku cadang produksi PT. KYOWA. Singkatnya, apa yang dilakukan oleh Saudara Rudi pada saat itu sangat mempunyai prospek. Mungkin inilah apa yang “pernah” dibayangkan olehnya. Pemutusan Hubungan Kerja bukan satu satu nya “tangga” yang menimpanya. CV yang dibangunnya gulung tikar karena putus kerjasama dengan PT.KYOWA.
Pembicaraan kami terhenti sejenak saat seorang wanita memesan sebuah beef burger di gerai itu. Saudara Rudi dengan segera mulai mengolah pesanan si pembeli. Saat itu saya masih sempat terfikir bagaimana cara Saudara Rudi menerima keadaan seperti ini. Bagi saya yang notabene adalah seorang mahasiswa yang mulai dari outfit sampai isi perut berasal dari uang orang tua saja terkadang pusing memikirkan berjuta-juta mimpi di hari esok. Bagaimana pula dengan Saudara Rudi yang telah menggenggam mimpi nya namun dirampas secara paksa oleh keadaan. Mungkin bagi sebagian orang gaji sebesar Rp.2.000.000,- per bulan adalah bentuk riil dari gaya hidup selama beberapa hari. Namun bagi Saudara Rudi, uang sebesar ini adalah sigma gaji selama kurang lebih empat bulan. Masih beruntung Mr.Burger memberikan gaji tidak berdasar omzet per gerai melainkan dengan besaran tetap per bulannya. Dengan jam kerja kurang lebih delapan jam per hari, tentunya uang sebesar ini masih terasa kecil. Pesanan pun selesai dan si pembeli (yang merupakan satu-satunya pembeli selama saya disana) menyerahkan selembar uang lima ribu dan dua lembar uang seribuan.

Saudara Rudi juga bercerita bahwa dia mempunyai seorang sepupu yang mempunyai jabatan penting di sebuah perusahaan lain yang juga bergerak dalam produksi suku cadang sepeda motor. Namun ini sama sekali tidak mendatangkan pengaruh kepadanya. Bahkan jika politik Nepotisme menjadi Survive Exit terakhir, keadaan perekonomian dunia yang bergejolak belum mengizinkannya untuk menjadi salah satu bagian di perusahaan tersebut. Mungkin kita berfikir bahwa Channeling dan Backing akan menempatkan kita pada Comfort Zone dan Certainty yang siap ditagih pada waktu tertentu. Saya jadi teringat dengan satu ungkapan yang mengatakan bahwa satu satunya yang pasti di dunia ini adalah ketidakpastian itu sendiri.
Tanpa maksud menggurui, saya berkata pada Saudara Rudi bahwa semua yang kita terima pada dasarnya adalah rezeki. Bekerja di Mr.Burger mungkin bukan rezeki bagi dia. Namun bagi pelamar lain yang dia kalahkan untuk mendapatkan pekerjaan ini, pasti berpendapat bahwa dia adalah orang yang “berezeki”. Bukan berarti saya juga mudah dalam menerima suatu keadaan terpuruk. Saya juga sebenarnya baru tersadar bahwa untuk bersyukur, kita harus bisa flexible menempatkan diri kita pada posisi yang appropriate dengan kadar rezeki yang kita terima. Bukan pula berarti kita melepaskan effort untuk rezeki terbesar melainkan meyakini bahwa skenario terburuk tidak selamanya buruk.

Pembicaraan pun bercabang ke arah pemilihan presiden, pemanfaatan SDM yang tidak maksimal di Indonesia, sampai mengenai franchising. Tidak terasa saya berbincang-bincang selama kurang lebih dua jam. Hujan pun sudah mulai berhenti. Saya menjabat tangan Saudara Rudi dan mengatakan semoga dia sukses dengan segala usaha yang dijalaninya. Semoga dia juga mengatakan hal yang sama di dalam hatinya. Saya pun bergegas mengendarai motor saya. Ternyata hujan dalam perjalanan pulang dari kuliah tidak selamanya menjengkelkan. Hujan kali ini cukup memberikan saya pelajaran berharga. Mungkin lain kali saya pulang kuliah di saat hujan saja. Bercanda.

Comment(s) via Facebook.com



Radhyaksa Ardaya at 8:51pm May 23
Ini beneran?
Aku masih speechless nih. Indomaret mana sih ga?

Bimantara Haryo at 9:00pm May 23
bagus ga note lo...
cukup membuat merenungkan...
laik dis lah mamen!!!

Haga Ade Wiguna at 9:03pm May 23
@caca
kan ada alamatnya di dalam note bung caca...

@Bima
beugh...lo bayangin lo ada di posisi dia...gw aja shock juga dengernya...kisah nyata.

Bimantara Haryo at 9:07pm May 23
AYO BELI BURGER HANYA DI AKANG RUDI!!! hahaha
di jakarta kaga ada si coyyyy

Harisnu Kurniawan at 9:57pm May 23
nice post,..

Musytaqul Hasan at 12:09am May 24
Oi tetangga kamar,
Post nya bagus, tulisannya bagus,

tapi kenapa bahsanya kyk lo lagi kerasukan Soekarno?

Andrea Andjaringtyas Adhi at 5:12pm May 24
HIDUP MR.BURGER. Man. Emang mr.burger itu nagih abis. Cuma 6500rupiah bisa dapet daging yang eeuuhm dengan roti yang eeeuhm pula. Jadi kalo males makan berat, ngemil itu doang aja jg kenyang. Dan kebetulan mr.burger itu langganan gw ga! HAHAHA. Jgn2 slama ni mas rudi yg mendengarkan curhatku sambil menunggu chicken prosperity gw jadi.. Hehee.

Gw ada bbrp pertanyaan (bodoh):
1. Jadi elo beli burger ato ga?
2. Elo voto juga ya mas rudinya?
3. Ko elo tumben bs inspritif seh ga? Hehehe.

Syiva Nur Malasari at 9:25pm May 24
ndre ini MR.BURGER yg kita beli pas mlm itu bkn tmpatnya?kan lagi IN bgt tuh si chiken prosperity dsana??trs lu jd beli burger apa numpang neduh doang ga?

Haga Ade Wiguna at 10:53pm May 24
@Uul
lo kaga tau nama gw haga soekarno putra? Haha

@handra
ah lo gak manggil... Parah!

Haga Ade Wiguna at 10:56pm May 24
@andrea
1. Gw ga beli krn terlanjur beli sari roti. Wakaka
2. Si mas rudiny gw foto diem2 pake digicam. Gw pura2 nunjukin foto pak bud. Trus diem2 gw matiin flash, pura pura megang kamera, sok2 nanya lg dan JEPRETTT...Haha.
3. Iya tumben. Hehe

Haga Ade Wiguna at 10:58pm May 24
@cipoy
haha agenda utamanya kan neduh...

Raras Cynanthia at 12:42pm May 25
wah gaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.... jadi sedih bacanya. serius. :.( tapi inspirative... !!! memotivasi agar terus maju.

Khafidh Moch Zainul at 10:05pm May 25
Mantabs...

Dian Paramita at 9:06am May 28
KOK GA BELI BURGERNYA!!!!!
Dari pertama baca ampe terakhir aku berharap ada tulisan, "untuk menambah semangat Mas Rudy, aku membeli 5 burger untuk temanku Mimit." 1 kali dayuh, 2 ampe 3 pulau terlampaui kan. Mas Rudy senang, temanmu juga senang. Cuma numpang neduh dan minta didongengin aja! Mas nya pasti kecewa. Kamu bodoh. (Modyar ga dipuji malah dibodohi)

Paragraf terakhir itu favoriteku btw. Hehe.

Haga Ade Wiguna at 9:09am May 28
@mimit
soalnya tadinya aku udah makan sari roti yang gede...mas nya juga antusias ceritanya..lupalah akan kelezatan mr.burger

btw intinya bukan diparagraf yang kamu favoritin itu loh mit.

Dian Paramita at 9:14am May 28
Apapun ceritanya, tapi pendapat terakhirmu itu yang paling bagus. Yang ini lho maksudku:

...Saya pun bergegas mengendarai motor saya. Ternyata hujan dalam perjalanan pulang dari kuliah tidak selamanya menjengkelkan. Hujan kali ini cukup memberikan saya pelajaran berharga. Mungkin lain kali saya pulang kuliah di saat hujan saja. Bercanda.

DONG NGGAK KAMU???

Haga Ade Wiguna at 9:15am May 28
Oh
*angguk2, geleng2, nunduk2

Dian Paramita at 9:17am May 28
Bagus.

Selasa, 24 Maret 2009

PS : You owe us story about your new home...HEAVEN



So let’s get this note started…it all about my grandfather this time. It’s not information because you don’t even need it. But for me, it is a story. Today (03/24/09) was a mourning day or maybe the opening of mourning week for my family. My grandpa passed away that day… I can tell you exactly what I felt. It’s just like my head was gyrating but tears won’t shed. Underline it.
Okay, touch those memories. This grandpa of mine is a very educated person. No wonder he wants us to be well educated. I can still remember how often he came to our home when I was a child. You don’t even have any idea that your future has been planned. For me, it’s a great plan. Back to the past, when he came to our home, he always found him a comfort seat next to me and my bro’s bed. There he goes, a very great story telling with passion. No, the story had never been about what so called “lullaby for your better sleep time”, believe it or not, he told us about politic and the next time was about wisdom. Yeah, I call them wisdom because wise stories are never be disappointed for teens like me and my siblings and it works today. Trust me.
Surely, the first time we know story about Soeharto’s regime,it wasn’t from school. We got it from our grandpa. He never brings us through his mind about his opinion about something. He just gave us the view and whatever our opinions, they’re excused as long as we have reason(s) to be right. So wise huh…
I remember something. That day, there was sadness on his face. I didn’t see it, I just sure about it. Because I made that face. As this note told you, my grandpa is very educated; he wants it for his lineage. So when I was watching Karate Kids –which is my favorite movie that time, he asked me to change the channel and found him a news channel. I was about nine or ten and news wasn’t my prior. I was so angry and told him that he can’t force me to watch that news in the place of my favorite movie. Even that television isn’t yours. God, I was so rude and unforgivable… For sure, he wasn’t forcing me to watch the news. He just tried to make me fond of it. I knew that he was disappointed by me but he never show it until my dad told me that I did something I shouldn’t. Let me be titled “Impolite and Guilty” in one package.
Life is so unpredictable. About eight months ago. He’s still there for my bro’s graduation. He wasn’t as healthy as ten years ago. He didn’t use the wheel chair because there’s nothing wrong with his foot. It just he didn’t have much strength for a long walk that one of us walks beside him as emergency for his sudden need and it didn’t cause any fuse. We never imagine, eight months latter, he’ll leave us. That day, I told him that it’s my pleasure if he can attend my graduation when the time is come. The invitation has answered now…he won’t be there though he want to…
Last night (03/23/2009) my mom phoned me. She said that my grandpa’s health is drop. This wasn’t the first time. But this time is sign. My mom suggested me to talk with him. I can hear his voice. I told him that I pray a heal, and he asked me about my study here. “To Mom, please.”, I said and he gave it to mom. I told mom that I shouldn’t have any conversation with grandpa because he sounds exhausted. This morning (03/24/2009) my lil bro texted me that grandpa is dyeing and unconscious. Let’s hope for the best he said. I was cared free because my grandpa passed through this one time… but I hope for the best. I turned my cell phone to silent mode because I’ll be in class. After class, there’s message. It’s my lil bro. My grandpa didn’t make it. I just don’t know what to say…but it’s fixed. He leaves us not for a while…but forever…
My grandpa gives us a message says “My grandchildren are good fellow, I’m sure that no matter where I am even if I die, I’ll always in their head forever…” Yes grandpa…you’ll always in our head forever. We pray for a best space there beside Jesus and hope you thousand times happiness… we didn’t grow slipping through your finger. We grow by your lessons and your wisdom. Tomorrow will never be the same cause there’s no you anymore… with this situation, we’ll learn something. Your death wasn’t mean that you leave us, it’s for an everlasting memories we won’t forget. We love you. Always have. Always will.

PS : You owe us story about your new home...HEAVEN

Comment(s) via Facebook.com



Andrea Andjaringtyas Adhi at 11:38pm March 24
my tears fell for your grandpa too haga.
smile :)
i am sure some years ago he thought you to be strong. to thank God for what's given to you. good or bad. it depends on how we see it.
i am always ready to be a doll or clown or whatsoever.. you can make funny of me this time ga. and for ESPECIALLY for your grandpa, i'm ready not saying "diem deh elo ga" for one day. hahaha.
love you hagansos!

Andrea Andjaringtyas Adhi at 11:40pm March 24
hahhaa bego gw. harusnya taught. hahahahahaa bego abis.

Raras Cynanthia at 6:44am March 25
a very touchable story about a very loveable grandpa. :)

Haga Ade Wiguna at 10:15am March 25
it's all wrapped...

Andrea Andjaringtyas Adhi at 11:56am March 25
Haga.
Gw udah di rumah sakit ni. Eyang di icu.. Ugh. Hard to believe.

Sabtu, 14 Februari 2009

Pengaruh Lingkungan Terhadap Keputusan Managerial


Dalam suatu manajemen perusahaan, pastilah diperlukan suatu keputusan yang tepat demi kegiatan operasional perusahaan yang diharapkan. Dalam mengambil sebuah keputusan, manager juga harus mempertimbangkan faktor lingkungan sekitar perusahaan agar tercapai keputusan yang diharapkan dan tidak merugikan pihak manapun baik dari pihak internal perusahaan maupun pihak eksternal perusahaan. Faktor lingkungan ini dibagi dalam berbagai kategori antara lain tenaga kerja dengan latar belakang yang berbeda baik dari segi ekonomi, ethnic, usia dan juga dari segi-segi lainnya. Suatu cara melaksanakan keputusan merupakan seleksi dari beberapa alternatif, yang dapat menghasilkan alokasi dari uang, personil, waktu dan lain sebagainya. Dalam hal ini, bisa terjadi keputusan yang baik, didasarkan atas pemikiran logis, dimana hasilnya bisa baik juga.
Untuk memberikan pengertian yang lebih luas yang menyangkut proses suatu keputusan, pengklasifikasian keputusan-keputusan dapat dibagi dalam dua hal yaitu keputusan yang bisa direncanakan dan yang tidak bisa direncanakan. Keputusan yang direncanakan merupakan pengulangan dan rutin, mempunyai prosedur yang sudah ditentukan dan tidak memerlukan banyak cerita lagi didalam pendekatanya, bila terjadi suatu masalah.
Keputusan-keputusan manager juga dapat dibagi didalam tingkatan yang logis dan yang tidak logis. Melaksanakan suatu keputusan secara logis memerlukan berfikir secara sadar, waspada dan didasarkan atas akal. Proses dapat dikemukakan dengan kata-kata verbal dan simbol-simbol lain. Sedangkan yang tidak logis, tidak mungkin untuk dikemukakan melalui kata-kata verbal atau sebagai suatu akal dan hanya dapat dikemukakan melalui pengaplikasiannya itu sendiri. Seorang manager merasakan hal ini karena proses cara memutuskan itu merupakan hal keadaan antara sadar dan tidak sadar.
Berdasarkan pembagian keputusan-keputusan tersebut, maka pertanyaan yang muncul dalam pikiran kita adalah kapankah suatu cara dari sekian cara tersebut dapat dipergunakan? Jawabannya adalah, tergantung dari berbagai faktor luar yang mempengaruhi perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Faktor eksternal itu antara lain adalah faktor lingkungan. Dalam hal ini kita mengkaitkan dengan hal etikal sebuah perusahaan. Dalam mengambil sebuah keputusan, pertimbangan etika yang kuat haruslah dilakukan sehingga masyarakat mendapatkan kesempatan untuk diperlakukan secara adil dan sejahtera sehingga keputusan yang diambil oleh seorang manager tidak bersifat melawan hukum. Dalam mengambil keputusan yang memperhatikan faktor-faktor luar, tidak jarang dapat mempengaruhi keefektifan perusahaan. Hal ini secara sadar dapat meningkatkan keuntungan kompetitif. Salah satu contoh keputusan yang dapat dilakukan seorang manager dengan memperhatikan faktor lingkungan yang memiliki masyarakat kaum minoritas adalah dengan menawarkan kuota lowongan kerja kepada mereka yang berpotensi diantara kaum minoritas tersebut. Tentunya perbedaan ini seharusnya tidak turut menjadikan upah/gaji yang diterima berbeda dengan mereka yang mayoritas pada level tingkatan kerja yang sama sehingga akhirnya kredibilitas perusahaan dapat terlihat. Tentunya hal ini menguntungkan kedua belah pihak baik dari perusahaan itu sendiri maupun dari pihak masyarakat.
Faktor lingkungan lain (dalam hal ini tenaga kerja) yang juga berhubungan secara tidak langsung antara lain adalah dari segi suku, usia dan hal lainnya. Keputusan manager dalam perekrutan tenaga kerja dari latar belakang yang berbeda sebenarnya memang mendatangkan keuntungan yang cukup bermanfaat bagi perusahaan. Keuntungan-keuntungan yang didapat oleh perusahaan antara lain dari segi cost. Dalam hal ini perusahaan tidak harus mengeluarkan dana yang lebih banyak untuk melakukan sejumlah survey karena orang-orang yang ada didalam perusahaan tersebut terdiri dari sudut pandang yang berbeda-beda. Hal ini juga akan berhubungan dengan decision making advantage.
Materi yang digunakan dalam suatu keputusan dapat diklasifikasikan sebagai data yang tepat, data dengan kualitas rendah atau mempunyai keterbatasan, validasi yang tidak dapat diandalkan, mengenai mutu dan lain sebagainya. Kemudian informasi yang sifatnya spekulatif yang tak ada hubungan dengan ukuran matematis atau dapat dikatakan banyak kemungkinan berubah, data yang banyak tidak ada kepastian, sulit untuk dijadikan ketentuan. Manager dalam memutuskan sesuatu, telah belajar untuk selalu menggantungkan diri pada fakta dan logika, tetapi ternyata data-data yang digunakan untuk membuat keputusan tidak mempunyai sangkutan pada proses yang logika. Bahwa banyak keputusan-keputusan tidak didasarkan pada pendekatan logika, tapi banyak atas pendekatan emosional. Orang justru curiga pada keputusan yang ditimbulkan oleh seseorang yang sifatnya individualistis. Jadi, oleh karena itu para pelaksana keputusan selalu akan berusaha supaya sesuatu terlihat obyektif.
Sebab itulah seorang manager memerlukan bantuan dari lingkungan perusahaan untuk ditempatkan/diadopsi sebagai bantuan dalam pembentukan keputusan managerial. Bahwa pengaruh lingkungan terhadap keputusan managerial bisa jadi sangat besar dimana lingkungan dapat memberikan kontribusi dalam bentuk data fisik maupun tenaga kerja yang akhirnya dijadikan sebagai salah satu sumber yang dapat membantu seorang manager dalam menentukan keputusan yang akan dibuatnya. Faktor lingkungan yang mempengaruhi perusahaan dalam hal ini mendatangkan keuntungan bagi kedua pihak yaitu pihak internal perusahaan itu sendiri maupun pihak luar.